SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang berharap Revitalisasi Alun-alun Merdeka Malang bisa dilaksanakan pada Januari 2025.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Laode Al Fitra mengatakan, informasi yang ia terima saat ini bahwa pihak penyedia dana tanggungjawab sosial perusahaan tengah menyeleksi calon penyedia jasa revitalisasi.
"Mungkin saat ini sudah ada pemenang tendernya," ujar Laode saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
Revitalisasi Alun-alun Merdeka Malang sudah didesain sejak tahun lalu.
Revitalisasi ini menggunakan dana tanggungjawab sosial dari Bank Jatim.
Oleh karena menggunakan dana tanggungjawab sosial perusahaan, Dinas Lingkungan Hidup tidak membuka tender.
Laode berharap, dari informasi yang ia terima saat ini, pelaksanaan revitalisasi bisa dikerjakan Januari 2025.
"Mamang harus ada prosedurnya. Ada standar-standar penyedia dan konstruksi yang juga sudah disepakati dengan Pemkot Malang," katanya.
“Intinya karena ini CSR dan sudah ada kesepakatan dengan Pemkot Malang ya prosesnya pasti dilalui secara prosedural," imbuhnya.
Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Malang secara garis besar adalah penataan kembali dan perbaikan menyeluruh. Terutama di areal tengah taman (air mancur), area playground, hingga penambahan-penambahan fasilitas umum lainnya yang dipercantik.
Anggaran revitalisasi Alun-Alun Merdeka menelan anggaran Rp 5,5 miliar.
Pj Iwan Kurniawan awalnya menargetkan revitalisasi Alun-alun Merdeka bisa rampung pada Desember 2024.
Ketika pembangunan dimulai pada Desember 2024, rencana tahap akhir revitalisasi Alun-alun Merdeka dijadwalkan selesai Mei 2025.
"Kami telah berbicara dengan Bank Jatim. Mereka telah membuat jadwal selesai sampai Mei 2025,"katanya.
Alun-alun sebagai sarana berkumpul dan beraktivitas publik harus diselesaikan dengan cepat. Iwan mengungkapkan, revitalisasi nanti akan memperbaiki sejumlah fasilitas di Alun-alun Merdeka seperti taman bermain, tempat untuk lansia, termasuk penataan kursi dan rumput.
Di sisi lain, anggota legislatif Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mendorong agar fasilitas publik di Kota Malang ramah terhadap kelompok difabel, lanjut usia, dan anak-anak
I Made Riandiana Kartika menyatakan perlunya fasilitas yang bisa menampung semua kelompok usia dan masyarakat di Alun-alun Merdeka.
Legislatif telah mengetahui rencana revitalisasi tersebut bersumber dari dana tanggungjawab sosial Bank Jatim.
Artinya, tidak ada anggaran daerah yang digunakan dalam revitalisasi tersebut.
Pemerintah Kota Malang menjadi pengawas pelaksanaan revitalisasi karena Alun-alun Merdeka merupakan aset daerah.
“Murni dari bank Jatim yang menunjuk pihak ketiga. Tidak ada APBD. Rencana pembangunan harus dapat persetujuan Pemerintah Kota Malang karena itu aset. Kedua, kami berharap pembangunan ya tidak sia-sia dan sesuai kebutuhan masyarakat. Meningkatkan fungsi alun-alun, kami harapkan tempatnya inklusif,” kata Made. (Benni Indo)