Berita Arema Hari Ini

NASIB 2 Pemain Arema FC Divonis Dokter Tak Bisa Main sampai Akhir Musim Buntut Cedera Sudah Berakhir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pemain Arema FC divonis dokter tak bisa main lagi sampai akhir musim buntut cedera, kesempatan mereka sudah berakhir.

SURYAMALANG.COM, - Nasib dua pemain Arema FC divonis dokter tak bisa main sampai akhir musim Liga 1 2024-2025 jadi kabar sedih untuk putaran kedua. 

Dua pemain Arema FC tersebut harus menepi hingga akhir Liga 1 karena cedera panjang yang dialami sejak putaran pertama lalu. 

Dengan hilangnya dua pemain tersebut, praktis Arema FC akan kekurangan tim namun di bursa transfer paruh musim ini ada dua pemain muda yang didatangkan. 

Kendati begitu, dua pemain muda ini tentu masih butuh proses untuk debut di Arema FC. 

Baca juga: Berita Arema FC Hari Ini Populer: Gagal Datangkan Pemain Senior, Sosok Brandon Scheunemann

Sosok yang harus meninggalkan tim lebih cepat adalah dua bek tengah Daffa Fahish dan Syaeful Anwar. 

Hal tersebut seperti yang diungkap oleh, dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.

Penyebab Daffa Fahish dan Syaeful Anwar harus menepi sampai akhir musim tidak luput dari pasca-operasi.

Daffa lebih dulu mengalami cedera sejak Agustus 2024 atau sebelum Liga 1 2024-2025 bergulir.

Stopper asal Jakarta itu mengalami cedera ACL dan telah menjalani operasi tahun lalu.

Sementara, Syaeful Anwar yang telah tampil lima kali musim ini juga harus rehat sejak Oktober 2024 lalu.

Baca juga: JADWAL AREMA FC kontra BORNEO FC, Persib Bandung, Bali United, Persebaya, Klasemen Makin Mengenaskan

Dengan cedera yang sama, bek tengah berusia 30 tahun tersebut juga telah menjalani operasi di lututnya.

“Kita musim ini ada dua pemain yang harus menjalani operasi, yakni Syaeful dan Daffa. Mereka sama-sama kena cedera ACL,” kata dokter Nanang mengutip wearemania, Rabu (15/1/25).

Dokter Nanang menambahkan, pemain yang menjalani operasi ACL umumnya memang diwajibkan istirahat total.

Mereka butuh waktu minimal sembilan bulan setelah operasi. 

“Daffa dan Syaeful harus menjalani program pemulihan dari rumah sakit bersama fisioterapis,” imbuh dokter lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dengan demikian, dokter Nanang memvonis Daffa Fahish dan Syaeful Anwar tidak akan bisa bermain hingga akhir musim Liga 1 2024-2025. 

“Jadi, melihat durasi pemulihan cedera, bisa dibilang musim mereka di Arema sudah berakhir musim ini” jelasnya.  

Sosok Daffa Fahish

Daffa Fahish pemain muda Arema FC mengidolakan Choi Bo-kyung (Instagram @aremafcofficial/@dafahis)

Daffa Fahish Nandriyanto didatangkan Arema FC sejak awal musim Liga 1 2024-2025 lalu.

Pemain asli Jakarta itu secara resmi diperkenalkan oleh manajemen klub di Kandang Singa pada 25 Juni 2024.

Dalam momen yang sama, Arema FC juga mengenalkan lima pemain lokal anyar lainnya.

Daffa didatangkan dari klub Liga 3, Persikalis Bengkalis.

Pemain berusia 20 tahun itu dikontrak dengan durasi satu musim dengan opsi perpanjangan di musim berikutnya.

Daffa yang lahir di Jakarta, 3 Juli 2004, saat ini berusia 20 tahun.

Baca juga: Alasan Arema FC Rekrut Brandon Scheunemann, Bukti Keroposnya Lini Belakang Diterpa Badai Cedera

Hal itu yang membuatnya tercatat sebagai pemain termuda kedua di skuat Arema musim ini.

Usianya hanya terpaut lima bulan dengan Arkhan Fikri, pemain yang paling muda memperkuat Arema saat ini.

Arkhan Fikri lahir pada 28 Desember 2004.

Mengutip wearemania dari laman Transfermarkt, ada yang berbeda dari sosok Daffa jika dibandingkan dengan pemain Arema lainnya.

Sebagai pemain anyar, ternyata Daffa belum punya market value.

Dari keterangan Transfermarkt, seorang pemain baru mendapatkan angka nilai pasar setelah menjalani debutnya.

Sementara, Daffa belum pernah tampil bersama Arema FC maupun tim profesional manapun.

Daffa merupakan alumni tm PON DKI Jakarta. Momen itu terjadi di tahun 2022 sebelum membela Persikalis Bengkalis.

Menariknya, di skuat Arema saat ini ada tiga mantan tim PON DKI Jakarta lainnya.

Mereka adalah Anwar Rifa’i, Bayu Setiawan, dan Andrian Casvari, yang sama-sama rekrutan anyar Arema.

Praktis Arema FC pun adalah tim profesional pertama bagi Daffa sebab sebelumnya hanya bermain di klub amatir.

Selepas dari tim PON DKI Jakarta, Daffa dilirik tim Persikalis Bengkalis. Tim yang dibelanya itu berkompetisi di Liga 3 regional Provinsi Riau.

Daffa mewarisi jersey bernomor punggung 16.

Terakhir, jersey itu dipakai Muhammad Muhammad Iqbal Faiz di masa pramusim Liga 1 2022-2023.

Sebelumnya, nomor punggung 16 ini akrab dengan Ridwan Tawainella, winger yang bermain di Arema selama empat musim sejak tahun 2018 hingga 2021-2022.

Nomor punggung 16 juga pernah dipakai stopper asing, Goran Ganchev di tahun 2016.

Syaeful Anwar Pernah Disia-siakan Persib Bandung

Arema FC perpanjang kontrak Syaeful Anwar. (Arema FC)

Syaeful Anwar yang berasal dari Banjarnegara memulai karier sepak bola di usia muda bersama tim amatir asal Jakarta Timur, PS Urakan pada tahun 2010.

Setahun berselang, Syaeful Anwar mendapatkan kesempatan memperkuat Martapura FC di Lig1 2011-2012, tapi batal gara-gara kisruh dualisme kompetisi dan PSSI.

Setelah pulang ke Banjarnegara, Syaeful lolos seleksi tim Cilacap untuk ajang PORPROV di tahun 2012.

Selang setahun, Syaeful Anwar gabung tim Liga 2, Maung Bandung yang menjadi pintu masuknya menuju Persib Bandung.

“Memasuki musim 2014 (Indonesia Super League 2014), pelatih Persib saat itu, Coach Djadjang Nurdjaman lagi cari pemain magang" cerita Syaeful dalam kanal YouTube Akmal Marhali.

"Karena kenal dengan pelatih saya (di Maung Bandung), maka saya diikutkan seleksi,” lanjutnya. 

“Waktu itu saya masih terikat kontrak lima tahun di Maung Bandung" ungkapnya. 

"Pelatih saya mau melepas ke Persib asal ada jaminan bermain. Tapi, Coach Djadjang gak bisa memberikan jaminan, saya paham alasannya" ungkap Syaeful.

"Akhirnya yang naik Rudiyana, sedangkan saya didaftarkan sebagai pemain magang” paparnya.

Baca juga: Kondisi Wiliam Marcilio Pilar Arema FC Cedera, Absen 3 Pertandingan, Tampil Lawan Borneo FC?

Syaeful masih mengingat janji Djadjang kepadanya, jika di musim berikutnya masih bertahan, maka gilirannya yang naik ke tim senior Persib.

Namun, setelah menjuarai ISL 2014, janji itu belum juga terpenuhi.

“Coach Djadjang bilang, ‘musim depan jangan ke mana-mana ya. Insya'Allah kalau saya masih di sini, kamu masih di sini’," terang Syaeful.

"Setelah Persib juara, saya mencoba menghubungi Coach Djadjang, saya ingin menagih janjinya. Waktu itu sulit sekali dihubungi, saya maklum mungkin karena masih dalam euforia,” imbuhnya.

Tak lama berselang, justru Indra Sjafri yang menghubungi Syaeful melalui seorang kitman Persib.

Syaeful pun mantap untuk membela Bali United di kompetisi musim 2015 yang saat itu dibubarkan usai PSSI terkena sanksi FIFA.

“Waktu Coach Indra masih melatih Timnas Indonesia U-19, dalam tur Nusantara sempat melawan tim PON Jabar, waktu itu saya bermain di sana" ujarnya. 

"Mungkin dari situ Coach Indra melihat (potensi) saya dan mengajak saya ke Bali United,” tandas pemilik jersey bernomor punggung 4 itu.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini