Ramadan 2025

Pide Pizza Khas Timur Tengah untuk Disantap Saat Buka Puasa, Bentuk Oval Aneka Topping yang Identik

Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULINER RAMADAN PIDE - Kehadiran makanan ala Timur Tengah, Pide, sebagai sajian buka puasa di Surabaya yang berbentuk pipih dan oval, sekilas mirip dengan pizza pada umumnya. Chef Dale Darryl Laoh selaku Executive Chef Hotel Ciputra Surabaya menghadirkan kreasi roti tersebut selama Ramadan 2025.

Laporan : Nur Ika

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kawasan Timur Tengah terkenal kulinernya yang sudah mendunia seperti kebab, biryani, sambosa dan tak kalah populer oleh turis yakni Pide.

Tak seperti umumnya pizza berbentuk lingkaran, roti lembut ini pipih dan oval dengan beragam topping.

Chef Dale Darryl Laoh selaku Executive Chef Hotel Ciputra Surabaya mengatakan, pide berasal dari nagara-negara Arab maupun Maroko.

“Kalau dari sana aslinya tidak memakai mozarella, jadi cuma saus tomat, dan sayuran, ada halloumi tapi karena kejunya susah didapat jadi saya buat beda,” ungkapnya, Jumat (28/2/2025).

Topping pide beraneka macam dan biasanya hadir dengan daging kambing.

Namun di sini, pide hadir dengan olahan daging sapi.

Chef yang berpengalaman pada bidang food and beverage (fnb) di Dubai, menjelaskan, pide umumnya hadir sebagai menu buka puasa.

Selain menu yang identik dengan buka puasa, pide juga hadir sebagai street food di negara-negara Timur Tengah.

“Di sana, di Arab campur ada warga pendatang dari India, Fillipina, Yunani, Lebanon menjadi melting pot dan ini sering dijual satu area dengan shawarma,” ujarnya.

Pide memiliki beberapa jenis dan masuk dalam kategori roti.

Chef Dale juga menceritakan pengalamannya saat bertugas di luar negeri.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat di negara-negara Timur Tengah adalah mengonsumsi roti.

Roti bukan sekadar makanan pokok tetapi juga tradisi budaya. 

Di wilayah ini beragam jenis roti dengan masing-masing ciri khas dan citarasa.

Salah satu yang menjadi kebiasaan, kata Chef Dale, saat dirinya mengikuti budaya makan roti Pakistan dengan olive oil dan cuka balsamik ditaburi sedikit garam.

“Jajanannya begitu sehingga di sana saya sampai ikut, sarapannya roti. Tetapi kan, Apa yang mereka makan di sana belum tentu bisa untuk orang Indonesia, jadi coba sesuaikan,” ungkapnya.

 

 

Berita Terkini