Madura United Kecewa dengan Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan yang Lambat, Hampir Kehilangan Lulinha

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALAH - Kapten Madura United, Lulinha (kanan), menguasai bola dihalau pemain Svay Rieng di Morodok Techno National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/4/2025) malam. Pada laga ini, Madura United kalah 3-0.

Laporan Kuswanto Ferdian

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Manajemen Madura United kecewa berat dengan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berkaitan dengan cedera yang menimpa salah satu pemain kuncinya, Lulinha.

Lulinha ditarik keluar pada menit ke-16 saat Madura United berhadapan dengan Arema FC, pada 24 April 2025 karena mengalami masalah pada betisnya.

Manager Madura United, Umar Wachdin mengaku sangat kecewa berat terhadap pelayanan BPJSTK.

Alasannya karena pelayanan yang sangat lambat dan seakan mempersulit pasien untuk segera berobat.

"Kita terancam kehilangan pemain penting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," kata Umar Wachdin, Kamis (1/5/2025).

Lulinha yang absen karena cedera yang dialaminya hingga saat ini masih belum mendapatkan pelayanan maksimal.

Lulinha, kata Umar, sudah mendapatkan surat rekomendasi dari dokter ortopedi untuk dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

"Kita udah langsung mencoba untuk melakukan segera di salah satu rumah sakit Surabaya. Tapi, rencana tersebut tidak disetujui oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan," keluhnya.

Menurut Umar, timnya adalah klub sepak bola yang setiap pemain rentan cedera.

"Cedera adalah urgensi bagi kami dalam upaya penanganan, mengapa lambat dan dipersulit," protesnya.

Berita Terkini