Laporan Reporter SURYAMALANG.COM dari Bondowoso, Sinca ari pangistu
SURYAMALANG.COM | BONDOWOSO - Kondisi Gunung Raung yang berada di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso dalam tiga hari ini erupsi terus menerus.
Pantauan terakhir Gunung Raung erupsi terjadi pada Sabtu (7/6/2025) pukul 07.19 WIB.
Pada libur lebaran Idul Adha bertepatan dengan long Weekend, banyak pendaki yang sedang mengunjungi Gunung Raung.
Namun, kondisi Gunung Raung yang sedang erupsi membuat pengelola meminta para pendaki tersebut pulang.
Pos Pengamatan Gunung Api Raung, erupsi hari ini terjadi dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Agung Tri Subekti, Ketua Pos Pengamatan Gunung Raung, mengatakan erupsi ini terus menerus keluar asap.
Bahkan, ngowosnya terus menerus degan intensitas terkadang besar, dan terkadag kecil.
"Ngowos istilahnya," ujarnya.
Kendati begitu, kata Agung, dengan ngowos ini tak kemudian naik level ke Siaga.
Karena, kenaikan level dilihat dari cakupan area bahaya.
Sementara, cakupan Gunung Raung ke pemukiman warga cukup jauh. Bahkan, terdekat 9 kilometer.
Selain itu, kaldera Gunung Raung luas, besar, dan dalam. Sehingga, materialnya masuk lagi ke kaldera.
"Kayaknya sulit naik ke siaga," ujarnya.
Begitu pun, abu vulkaniknya hanya jatuh di sekitar puncak dan tak terlalu banyak.
Masih belum ada suara dentuman.
"Dentuman masih belum ada, abunya masih sedkit. Dan asapnya cuma kelabu," urainya.
Ia pun menghimbau masyarakat dan pengunjung tetap tenang namun waspada.
Yakni tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
Kemudian, hendaknya masyarakat tidak percata dengan informasi-informasi bohong.
Sebaiknya ditanyakan langsung pada Pos Pengamatan.
Camat Sumber Wringin Probo Nugroho mengatakan, masyarakat di wilayahnya bahkan di Dusun Legen yang terdekat dengan Gunung Raung, masih melakukan aktivitas seperti biasa.
"Masyarakat masih aktivitas biasa," ujarnya.
Ia sendiri terus memantau kondisi terkini Gunung Raung dan terus siaga bersama pihak terkait.
"Kalau rute jalur-jalar evakuasi, sudah ada semua. Masyarakat aman, aktivitas seperti biasa," ujarnya.
Untuk informasi, erupsi Gunung Raung pada 5 Juni 2025 terjadi pada pumul 12. 25 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 600m di atas puncak.
Kemudian, hari ke 2 pada 6 Juni 2025 kembali terjadi erupsi degan tinggi kolom abu sekiyar 500m dari puncak, pada sekitar pukul 12.16 WIB.
Pendaki diminta pulang
Belasan pendaki Gunung Raung diminta kembali pulang setelah terjadi erupsi selama 3 hari berturut-turut.
Menurut Pengelola Basecamp Gunung Raung Kurniawan, pendaki tersebut belum sempat naik ke Gunung Raung.
Namun, sudah diminta pulang oleh pihak pengelola saat tiba di basecamp.
"Pas hari H Idul Adha, ada yang mau mendaki. Cumu gunung kan ngowos terus," ungkapnya dikonfirmasi Sabtu (7/6/2025).
Ia menjelaskan, pendaki-pendaki ini berasal daro berbagai wilaya.
Seperti Jakarta barat, Malang, Surabaya, dan lainnya.
Total yang sudah diminta pulang mencapai 11 orang hingga kemarin pagi.
Per jam sekarang jumlahnya bertambah jadi 23 pendaki yang sudah diminta putar balik.
Pihaknya sendiri baru akan membuat pengumuman penutupan Gunung Raung hari ini.
Karena, dua hari terkahir pengelola masih sibuk Idul Adha.
"Tidak boleh (mendaki, read). Kita minta mereka pulang," ujarnya.
Pria akrab disapa Mas Cadas itu, memastikan tak akan ada pendaki liar yang memaksa naik saat erupsi.
Karena, pengelolaannya sangat tertib.
"Kalau pendaki liar, Insyallah tidak ada. Karena pengelolaan Basecamp kami itu tertib," ujarnya.
Dirinya mengaku belum tahu sampai kapan pendakian ditutup.
Karena akan terus memantau kondisi terkini Gunung Raung.