Miris, Ada 8 Ribu Lebih Anak di Sidoarjo Tidak Sekolah

Penulis: M Taufik
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Sebanyak 8.724 anak di Sidoarjo tidak sekolah.

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Dunia pendidikan di Kabupaten Sidoarjo sedang menjadi perbincangan. Penyebabnya, terungkap ada 8.724 anak di Sidoarjo yang tidak sekolah.

Data di laman website Kemendikbud menyebut, angka sebanyak itu menyebar hampir di semua kecamatan di Sidoarjo.

Tertinggi ada di Kecamatan Taman sebanyak 1.015 anak. Disusul Waru 937 anak, dan ketiga di Kecamatan Sidoarjo Kota sebanyak 816 anak tidak sekolah.

Anak tidak sekolah sebanyak itu ada yang benar-benar belum pernah bersekolah, putus sekolah, dan lulus tidak melanjutkan. Usianya kisaran 7 tahun sampai 21 tahun.

“Fakta yang benar-benar memprihatinkan. Miris sekali melihat ribuan anak tidak sekolah di era serba modern seperti ini,” kata Badrus Zaman, pemerhati pendidikan di Sidoarjo, Jumat (13/6/2026).

Pihaknya berharap, pemerintah mengambil langkah konkret terkait kondisi ini. Bukan sekadar dibuat kajian atau dibicarakan, tapi harus ada tindakan yang jelas.

“Jika ribuan anak tidak sekolah itu dibiarkan saja, bagaimana masa depan Sidoarjo? Anak-anak itu kan calon-calon pemimpin masa depan,” lanjut Badrus.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Tirto Adi menyebut bahwa tidak semua menjadi wewenang Dinas Pendidikan Kabupaten. Berdasar UU 23-2014, ada pembagian kewenangan.

Dinas Pendidikan Kabupaten menangani PAUD, SD, SMP, ABK, dan PKBM. Sementara MI, MTs, dan MA wewenangnya Kemenag. Dan Dinas Pendidikan Provinsi menangani SMA, SMK, dan SLB.

“Dari rekap data ATS Kabupaten Sidoarjo, yang menjadi wewenang Dinas Pendidikan ada 2.235 anak. Dan angkanya menurun sekira 28,2 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Tirto.

Disebutnya, tahun 2024 jumlahnya mencapai 3.113 anak. Dengan rincian 1.145 anak putus sekolah (DO), dan lulus tidak melanjutkan (LTM) sebanyak 1.968 anak. Sementara tahun 2025 ini, tercatat 728 DO dan 1.506 LTM.

Selain itu ada juga 849 anak dari MI, MTs, dan MA yang berada di bawah naungan Kemenag. Serta 1.221 anak SMA, SMK dan SLB yang berada di bawah Pemprov Jatim.

“Data di Provinsi Jatim menyebut, Sidoarjo berada di urutan 13 dengan jumlah 5.898 anak putus sekolah, dan tidak melanjutkan sekolah,” ungkapnya.

Dalam data itu, Sidoarjo berada di bawah Tulungagung. Sementara tertinggi ada Kabupaten Malang dengan 22.799 anak, kedua Jember 21.464 anak.

 

Berita Terkini