Alasan Posisi Wakil Panglima TNI Kosong 25 Tahun di Era Gus Dur, Prabowo Akan Lantik Kandidat Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAKIL PANGLIMA TNI - Presiden RI, Prabowo Subianto (KIRI) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (6/8/2025). Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL-KANAN). Posisi Wakil Panglima TNI akan diisi kandidat baru dilantik pada 10 Agustus 2025, ada sejarah panjang di balik kosongnya jabatan tersebut selama 25 tahun.

SURYAMALANG.COM, - Jabatan Wakil Panglima TNI yang sudah kosong 25 tahun kembali dibahas setelah Presiden Prabowo Subianto akan melantik kandidat baru. 

Dengan begitu, posisi Wakil Panglima TNI akan terisi setelah lama tidak bertuan sejak tahun 2000 silam terakhir kali dijabat oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi.

Rencananya, Prabowo Subianto akan melantik Wakil Panglima TNI pada Minggu (10/8/2025) mendatang di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat. 

Pelantikan berlangsung dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer. 

Sejarah Kosongnya Posisi Wakil Panglima TNI

Jabatan Wakil Panglima TNI kosong hingga 25 tahun karena dihapus pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur.

Melansir berbagai sumber, posisi Wakil Panglima TNI sebenarnya sudah ada sejak lama, namun sempat tidak terisi. 

Pada tahun 1999, Presiden RI ke-3 B.J. Habibie mengaktifkan kembali jabatan Wakil Panglima TNI di awal era reformasi. 

Jabatan Wakil Panglima TNI kemudian diemban oleh Jenderal Fachrul Razi.

Baca juga: 3 Kandidat Kuat Wakil Panglima TNI Akan Dilantik Presiden Prabowo Sudah Kosong 25 Tahun

Hanya berselang setahun, pada tanggal 20 September 2000, Presiden Abdurrahman Wahid menghapus jabatan tersebut.

Penghapusan ini merupakan bagian dari upaya reformasi dan penataan ulang struktur TNI serta memperkuat hubungan antara sipil dan militer.

Lalu pada tahun 2019, jabatan Wakil Panglima TNI secara resmi dihidupkan kembali melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 di bawah pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Perpres ini mengatur bahwa posisi Wakil Panglima TNI diisi oleh perwira tinggi bintang empat.

Wakil Panglima TNI bertugas untuk membantu Panglima dalam tugas harian, memberikan saran strategis, serta melaksanakan tugas Panglima jika berhalangan.

Baca juga: Kabar TNI Gagalkan Polisi Geledah Rumah Jampidsus Febrie Adriansyah dan Panser Anoa Jaga Kejagung

Setelah dihidupkan kembali, posisi Wakil Panglima TNI tetap kosong hingga saat ini.

Sampai baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto akan melantik Wakil Panglima TNI dalam waktu dekat.

Keterangan Agus Subiyanto

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyinggung sejumlah Perwira Tinggi (Pati) yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi Wakil Panglima TNI.

"Ada beberapa kandidat (Wakil Panglima). Saya kan sudah eligible (memenuhi syarat), banyak eligible. Nanti kita akan pilih siapa yang terbaik," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).

Sementara rencana pelantikan Wakil Panglima TNI dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi.

"Iya," jawab Mayjen Kristomei Sianturi, Rabu (6/8/2025) ketika dikonfirmasi. 

Baca juga: Kehebatan Marsma TNI Fajar Adriyanto Kejar Pesawat Tempur AS, Pesawat Kalah Canggih Tak Mau Kalah

Meski membenarkan rencana tersebut, Kristomei belum menyampaikan secara detail nama yang akan mengisi jabatan Wakil Panglima TNI tersebut.

Jenderal (Purn) Fachrul Razi menempati posisi Wakil Panglima TNI pada 26 Oktober 1999 hingga 20 September 2000.

Semasa berdinas, berbagai jabatan strategis di TNI AD sudah pernah diemban oleh Fachrul Razi.

Jenderal bintang 4 ini tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KSAD, dan Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana.

Selain itu, Fachrul Razi juga sempat menduduki posisi Gubernur Akademi Militer pada tahun 1996 hingga 1997.

Karier Fachrul Razi semakin moncer setelah didapuk menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI pada tahun 1997.

Pada tahun 1998, Jenderal kelahiran Kutaradja, Aceh, 26 Juli 1947 itu diangkat menjadi Kepala Staf Umum ABRI.

Baca juga: Sambut Jenazah Marsma TNI Anumerta Fajar Adriyanto di Lanud Abd Saleh Malang, Jelang ke Probolinggo

Satu tahun kemudian, Fachrul diamanahkan untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Pada tahun yang sama, Fahcrul Razi diangkat sebagai Wakil Panglima TNI.

Pasca-pensiun sebagai Pati TNI AD, Fachrul Razi kemudian menjajaki dunia politik.

Fachrul Razi turut merintis awal berdirinya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) bersama dengan Jenderal TNI (Purn) Wiranto.

Selain itu, Fachrul Razi juga pernah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Hasilnya, berkat campur tangan Fachrul Razi itu, Jokowi berhasil terpilih menjadi presiden 2 periode.

Mutasi TNI Terbaru

Mutasi dan rotasi terbaru juga akan dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Nomor Kep/1001/VII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang dikeluarkan pada Jumat, 31 Juli 2025.

Dalam mutasi dan rotasi kali ini, beberapa jabatan strategis yang berganti antara lain Pangdam III/Siliwangi dan Gubernur Akademi Militer (Akmil).

Baca juga: Lanud Abdulrachman Saleh Malang Gelar Bakti Sosial dan Bazar Buku, Peringati Hari Bakti TNI AU Ke-78

Jabatan Pangdam III/Siliwangi kini dijabat Mayjen TNI Kosasih. Ia menggantikan Mayjen TNI Dadang Arif Abdurachman yang menjadi perwira tinggi Mabes TNI AD.

Selain Pangdam Siliwangi, Panglima TNI juga mengganti posisi Gubernur Akmil yang sebelumnya dijabat Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna R. Kini, Gubernur Akmil dijabat Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar.

(Tribun-Timur.com/KompasTV/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini