Kecelakaan Maut Sukapura Probolinggo

5 Fakta Kecelakaan Bus di Jalur Bromo, Firasat Pegawai RS Bina Sehat Jember Menjadi Kenyataan

Kabar sedih datang dari keluarga besar RS Bina Sehat Jember, pegawainya menjadi korban kecelakaan maut di jalur Bromo Probolinggo, Minggu siang.

Editor: iksan fauzi
Kolase Retro dok Pribadi keluarga Hendra
KORBAN KECELAKAAN MAUT : Keluarga Hendra anak dan istrinya menjadi korban kecelakaan maut PO Bus Inds 88 Trans di jalur Bromo Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Hendra sekeluarga ikut rekreasi ke Gunung Bromo bersama keluarga besar pegawai RS Bina Sehat Jember yang berangkat sejak Sabtu (13/9/2025). 

Dia dikenal sebagai sosok baik dan ramah.

Dia bertanggungjawab di area HCU RS Bina Sehat.

"Pegawai dari lantai satu sampai lantai tiga, kenal sama anak saya," imbuhnya.

Meski bersedih dan menitikkan air mata, Wahab selalu menguatkan dirinya dan keluarganya.

"Ini sudah jalannya anak saya," katanya.

Direktur RS Bina Sehat Jember dr Faida mengatakan sebanyak 7 korban tewas di lokasi, dan 1 meninggal saat dirawat di RSD M Saleh Probolinggo.

"Kami sudah sampai di RSUD M Saleh identifikasi Jenazah. 7 meninggal di lokasi dan 1 lagi meninggal di RS ( belum tahu identitasnya)," ujar Faida melalui keterangan tertulis WhatsApp.

Menurutnya, korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi, di antaranya bernama Hesty, ahli Gizi Rumah Sakit Bina Sehat 

"Arti perawat, Hendra CS , Istri Hendra CS, Anak Hendra serta anak seorang perawat Maria," kata Faida.

Faida mengaku mengerahkan belasan mobil ambulans milik Rumah Sakit Bina Sehat untuk mengevakuasi rombongan kecelakaan di Probolinggo.

"Lima ambulans RS Bina Sehat, 11 Ambulan Merah Putih Bina Sehat, 1 Ambulan RS Al-Huda, 1 Ambulan RS Reda, dan satu Elf untuk korban yang selamat," tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Bupati Jember ini.

Pantauan di lapangan, RS Bina Sehat Jember juga menyediakan tenda bagi keluarga, yang menunggu kepulangan korban dari RS M Saleh Probolinggo.

2. Sopir mengaku rem bus blong

Albahri (57) sopir bus merasakan rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto, sudah tidak enak.

Ia pun memutuskan untuk ke pinggir jalan dengan memelankan laju kendaraan.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved