Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Peluang Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo Bisa Diproses Hukum Jika Ada Pelanggaran

Ada peluang kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny bisa diproses hukum jika ada pelanggaran.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/M TAUFIK
ALAT BERAT - Alat berat mulai dikerahkan ke lokasi bangunan roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Kamis (2/10/2025) siang.  

SURYAMALANG.COM - Tragedi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Jawa Timur menyisakan duka mendalam bagi keluarga santri yang menjadi korban. 

Hingga hari ini, Senin (6/10/2025), total korban meninggal dunia dari tragedi Ponpes Al Khoziny amburk mencapai 59 orang. 

Melihat hal ini, ada peluang kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny bisa diproses hukum jika ada pelanggaran.

Pimpinan Komisi VIII DPR menyatakan kasus ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang memakan korban jiwa itu harus diselesaikan melalui jalur hukum.

 “Jika memang ada pelanggaran hukum, kami dari Komisi VIII minta diselesaikan lewat jalur hukum karena ini menyebabkan meninggalnya para santri,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko, saat dihubungi wartawan, Senin (6/10/2025) mengutip Kompas.com.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada aparat berwenang.

Singgih menegaskan, penyelidikan soal dugaan kelalaian dalam proses pembangunan gedung harus dilakukan secara transparan, agar penyebab pasti dan pihak yang bertanggung jawab bisa diketahui.

Selain itu, tragedi di Ponpes Al Khoziny harus menjadi pengingat penting bagi lembaga pendidikan keagamaan, untuk memastikan aspek keselamatan dan standar teknis bangunan benar-benar dipenuhi sebelum digunakan.

“Kita serahkan ke penegak hukum, karena itu ranah penegak hukum. Namun, kita mengimbau supaya pembangunan harus diawasi dan dilaksanakan oleh yang ahlinya,” kata Singgih.

Kata Ahli Soal Struktur Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

Bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk pada Senin (29/9/2025) tengah disorot publik.

Peristiwa ini pun memicu reaksi keras dari warganet, salah satunya Eks-Forestic Engineer Alvin Tehmono yang mengunggah pendapatnya dalam akun Instagram @alvintehmono, Kamis (2/10/2025).

Bangunan tersebut memang masih dalam tahap konstruksi. Sehingga, terdapat aktivitas pengecoran lantai tambahan pada saat kejadian.

Tambahan Lantai Bikin Ambruk

"Nah, di sinilah letak masalahnya. Setiap lantai ditambah itu bukan hal yang sepele. Karena, kita bicara ribuan kilogram beban ekstra yang diteruskan ke kolom, balok, dan juga fondasinya," tutur dia. 

Apabila penambahan lantai dilakukan tanpa desain ulang struktur, maka berisiko fatal. Sehingga, terjadilah kegagalan total struktur.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved