Bondowoso

Pasukan Damkar Vs Ulat Bulu, Bantu SDN Dabasah 4 Bondowoso yang Diserang Ulat Bulu

Kasi Damkar Satpol PP Bondowoso, Martanto, menerangkan pihaknya melakukan penyemprotan pestisida dengan konsentrasi yang diturunkan

Editor: Dyan Rekohadi
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/SINCA ARI PANGISTU
LAWAN ULAT BULU - Damkar Bondowoso saat melakukan penyemprotan di beberapa pohon yang terserang ulat bulu di SDN 4 Dabasah, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur, pada Kamis (9/10/2025). 

Laporan : Sinca Ari Pangistu


SURYAMALANG.COM, BONDOWOSO  - Pemandangan tak biasa dari aksi petugas Damkar Bondowoso terlihat di halaman sekolah SDN Dabasah 4, Kecamatan Bondowoso, Kamis (9/10/2025).

Tampak petugas pemadam kebakaran itu bukan menyemrot api yang membara, tapi terlihat mengarahkan moncong selang air ke dedaunan dan pohon di halaman sekolah.

Rupanya pasukan damkar itu tengah 'berperang' melawan uilat bulu yang menyerang sekolah. 

Serangan ulat bulu di SDN Dabasah 4, Kecamatan Bondowoso telah terjadi selama 3 bulan terakhir. Hingga mengganggu proses belajar mengajar, karena ada guru dan murid yang terkena gatal-gatal.

Karena ulat tak kunjung pergi bahkan populasinya terus meningkat. Pihak SDN Dabasah 4, akhirnya meminta bantuan Damkar setempat, Kamis (9/10/2025).

Kepala SDN Dabasah 4, Sri Muna, S.Pd., menjelaskan kasus ulat ini sudah agak lama, sekitar tiga bulanan.

Pihak sekolah sudah melakukan upaya. Di antaranya yaitu, satu bulan dilakukan penyemprotan, bulan berikutnya juga dilakukan lagi, tapi ulatnya tetap muncul.

"Jadi kami berinisiatif mendatangkan Damkar untuk membantu penanganannya,” ujarnya.

Ia menerangkan, serangan ulat bulu ini mengakibatkan sejumlah guru dan siswa mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh.

Karena kondisi inilah, wali murid banyak yang resah.

“Korban kebanyakan anak-anak, sampai gatal-gatal di badan. Banyak wali murid yang komplain, padahal tindakan sudah dilakukan beberapa kali. Mungkin mereka tidak tahu kalau kami sudah berupaya,” jelasnya.

Ia mengaku pihak sekolah tak bisa melakukan pemangkasan dahan pohon karena sekolah berstatus Adiwiyata, yang menekankan kelestarian lingkungan dan penghijauan.

Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kasi Damkar Satpol PP Bondowoso, Martanto, menerangkan pihaknya melakukan penyemprotan pestisida dengan konsentrasi yang diturunkan agar tidak merusak tanaman.

“Setelah kami amati, memang ada beberapa pohon yang menjadi tempat ulat bulu berkembang. Bahkan saat petugas melakukan pengecekan, ada yang merasakan efek gatal dan panas juga,” ujar Martanto.

Ia menerangkan konsentrasi pestisida direndahkan karena pohon-pohon yang disemprot cukup tinggi. Aromanya juga cukup menyengat

"Tapi kami harapkan efektif membasmi ulat, inang, dan telurnya,” jelasnya.

Ia pun mengimbau agar  sekolah melakukan penyemprotan rutin seminggu sekali.

Misalnya saat siswa libur pada hari Sabtu atau Minggu. Tujuannya agar siklus hidup ulat benar-benar terputus.

Selain penyemprotan, Martanto juga mengingatkan pihak sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan memangkas tanaman yang sudah ditumbuhi benalu.

Hal itu penting karena benalu bisa menjadi inang bagi ulat bulu untuk berkembang biak.

“Semua pohon di halaman sekolah hari ini kami semprot. Jangan sampai hanya satu tanaman yang disemprot, sementara yang lain tidak, karena bisa saja ulatnya berpindah ke pohon lain,” pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved