Surabaya
Banjir Surabaya di Awal November 2025 Akibat Curah Hujan Tinggi dan Proyek Saluran Belum Selesai
Banjir Surabaya di Awal November 2025 Akibat Curah Hujan Tinggi dan Proyek Saluran Belum Selesai
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- Dinas Sumber Daya Manusia dan Bina Marga menginventarisir sejumlah wilayah di Surabaya yang mengalami banjir saat hujan deras
- Berdasarkan evaluasi sementara, banjir di awal musim penghujan banyak diakibatkan curah hujan tinggi dan pengerjaan proyek yang belum selesai
- Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengungkapkan, ada sejumlah wilayah yang tergenang cukup parah
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Sumber Daya Manusia dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menginventarisir sejumlah wilayah di Kota Pahlawan mengalami banjir saat hujan deras, Rabu (5/11/2025).
Berdasarkan evaluasi sementara, banjir di awal musim penghujan banyak diakibatkan curah hujan tinggi dan pengerjaan proyek yang belum selesai.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengungkapkan, ada sejumlah wilayah yang tergenang cukup parah.
Di antaranya wilayah kecamatan Gayungsari, Jalan Margorejo Kecamatan Wonocolo, Jalan Panjang Jiwo dan wilayah Trenggilis di Kecamatan Trenggilis Mejoyo, hingga kawasan Tanjungsari di dekat Kecamatan Sukomanunggal.
Menurut Syamsul, satu di antara penyebabnya karena curah hujan yang datang lebih lebat dibandingkan musim sebelumnya.
"Kemarin hujannya mulai pukul 13.30 WIB. Kita perkirakan biasanya hujan itu maksimal itu 2 sampai 3 jam sudah selesai, tapi ternyata kemarin begitu reda setengah jam, ketekanan maneh (hujan lagi)," kata Syamsul kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (6/11/2025).
Baca juga: SOSOK Raffa Galang Prayoga Remaja Surabaya Ditemukan Penuh Luka Bacok di Sampang, Akhirnya Meninggal
Hujan lebat bahkan berlanjut hingga malam. Syamsul yang mendampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat meninjau beberapa kawasan yang tergenang hingga malam hari untuk mempercepat pengeringan.
"Hujan cukup panjang ini turut menyebabkan genangan."
"Wilayah Utara mengalami genangan paling akhir karena hujan di wilayah ini datang lebih belakang dibanding kawasan selatan," kata Syamsul.
Selain curah hujan yang tinggi, Syamsul menjelaskan bahwa genangan tersebut juga diakibatkan pengerjaan proyek yang belum selesai.
Di wilayah Gayungan misalnya, ada beberapa pengerjaan proyek rumah pompa yang membuat saluran untuk sementara dibendung (kisdam).
"Di Gayungsari dan Injoko itu kita kemarin ada penanganan di sana. Karena rumah pompa itu (aliran) mengalir ke timur, di timur ketemu Jalan Ahmad Yani, ada pembangunan rumah pompa di dekat Taman sehingga di Kisdam atau dibendung. Jadi akhirnya (air) nggak bisa lewat," katanya.
Aliran air mengarah ke tempat lain namun dengan lebar saluran kecil. Akibatnya, air mengantre dan menyebabkan genangan.
"Akhirnya lewatnya ke arah Gayungsari Timur nanti tapi salurannya kecil makanya agak lama," jelasnya.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi: Pemkot Surabaya Siapkan Rp 5 Juta per Kampung untuk Kegiatan Pemuda pada 2026
Berbeda halnya dengan yang ada di kawasan Utara, menurut Syamsul, kawasan di dekat Tanjungsari tersebut belum memiliki rumah pompa yang memadai serta belum terintegrasi dengan pintu laut Surabaya Barat.
"Sebab, memang saat ini prioritas pengerjaan ada di selatan," katanya.
Untuk mempercepat proses surut, Wali Kota Eri telah menerjunkan sejumlah mobil pompa dari sejumlah dinas: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (DPKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta dinas-dinas lain. Kemudian, Pemkot juga menyalakan 76 rumah pompa eksisting di seluruh pintu air.
"Berdasarkan evaluasi, memang sudah surut lebih cepat dibanding tahun sebelumnya."
"Namun, kami optimis bahwa kawasan yang memang saat ini tergenang bisa hilang ketika pengerjaan proyek selesai."
"Saat ini, proyek rumah pompa selesai 70 persen dan kami target tuntas 100 persen di akhir tahun," kata Syamsul.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat turun langsung mengecek lokasi saat. Beberapa kawasan yang didatangi orang nomor 1 di Surabaya tersebut di antaranya Jalan Jemursari, Jalan Sidosermo, Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Wonocolo, Jalan Tidar di Kecamatan Sawahan, Jalan Embong Malang di Kecamatan Genteng, Jalan Pacuan Kuda Kecamatan Rungkut, Jalan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Asemrowo dan sejumlah kawasan lainnya.
Masing-masing wilayah tersebut dilanda hujan cukup deras sejak siang. Imbasnya muncul genangan mulai 10 cm hingga 30 cm.
Menggunakan Handy Talkie (HT) dalam komunikasi, pihaknya mengomando jajarannya dalam proses penyelesaian genangan.
Selain mengoperasikan sejumlah pompa, Wali Kota juga mengerahkan beberapa kendaraan tangki untuk mempercepat penyedotan air.
Selain curah hujan yang tinggi, genangan yang muncul juga diakibatkan aliran air di sungai yang tersendat sejumlah bangunan warga.
Di Jalan Tanjungsari misalnya, Wali Kota Eri Cahyadi menemukan bangunan rumah warga yang menghalangi saluran.
Wali Kota yang didampingi Camat Sukomanunggal, Dwi Anggara Widya Sukma dan Camat Asemrowo Khusnul Amin segera menginstruksikan jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing bangunan. Apabila ditemukan penyimpangan, pihaknya meminta untuk memberikan tindakan.
“Tolong dicek lagi ke BPN (Badan Pertanahan Nasional). Ini sudah puluhan tahun (menghalangi jalannya air) terus gimana mau bisa menyelesaikan banjir kalau masih ada seperti ini?,” kata Wali Kota Eri kepada jajarannya.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa kepentingan umum harus diutamakan. Warga harus bijak dalam mengelola pembangunan sehingga tidak merugikan kepada masyarakat.
"Kalau salurannya ditutupi rumah, terus gimana ini? Makannya saya minta tolong Pak Camat dan LPMK, kumpulkan warganya, diingatkan rumahnya harus mundur sesuai dengan surat tanahnya,” tegas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
| SOSOK Raffa Galang Prayoga Remaja Surabaya Ditemukan Penuh Luka Bacok di Sampang, Akhirnya Meninggal |
|
|---|
| Gubernur Khofifah Pastikan Jatim Siaga Bencana Hidrometeorologi saat Puncak Musim Hujan |
|
|---|
| Wali Kota Eri Cahyadi: Pemkot Surabaya Siapkan Rp 5 Juta per Kampung untuk Kegiatan Pemuda pada 2026 |
|
|---|
| Masih Ingat Maling Motor Terbakar di Jojoran Surabaya? Pelaku Curanmor itu Meninggal di RS |
|
|---|
| Sudah Bercinta Berulang Kali, Pria Diadili di PN Surabaya Karena Ingkar Janji Menikahi Wanita |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Sumber-Daya-Manusia-dan-Bina-Marga-DSDABM-Kota-Surabaya-Syamsul-Hariadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.