Surabaya

Cegah Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Rp 1,1 Triliun untuk Bangun Drainase dan Rumah Pompa di 2026

Cegah Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Rp 1,1 Triliun untuk Bangun Drainase dan Rumah Pompa di 2026

Pemkot Surabaya
BANJIR - Sejumlah kawasan di Surabaya sempat terendam banjir awal musim penghujan pada November 2025 mendapat perhatian serius Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Tahun depan, Pemkot Surabaya akan kembali melaksanakan percepatan pembangunan saluran hingga rumah pompa di beberapa titik sekaligus. 

"Harapannya, proyek selesai saat musim hujan kembali pada akhir 2026 mendatang," kata Syamsul.

Dia mencontohkan banjir di kawasan Jalan Panjang Jiwo Kecamatan Trenggilis Mejoyo yang terjadi Rabu (5/11/2025) lalu.

Meskipun bersebalahan dengan sungai Jagir, namun jalan tersebut kerap kali terendam saat hujan dengan intensitas tinggi.

"Dari evaluasi, Bapak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) menginstruksikan agar jalannya (Panjang Jiwo) akan dinaikkan dan akan dibangun rumah pompa di ujung pom bensin Jalan Panjang Jiwo. Itu arahan langsung Pak Wali."

"Kemudian ke arah timur nanti akan dibangun juga sudetan menuju ke Kali Jagir di Rumah Pompa Wororejo 2," kata Syamsul.

Baca juga: Banjir Surabaya di Awal November 2025 Akibat Curah Hujan Tinggi dan Proyek Saluran Belum Selesai

Rekayasa saluran juga akan dikerjakan di kawasan Tanjungsari. Berbeda halnya di kawasan Trenggilis, kawasan tersebut sempat mendapat atensi Wali Kota karena tingginya genangan akibat air yang terperangkap.

Menurut Syamsul, wilayah Kecamatan Sukomanunggal tersebut butuh penanganan ekstra dibandingkan kawasan Surabaya selatan.

Sebab, kawasan ini belum terintegrasi dengan pintu air laut, rumah pompa, dan melewati saluran kecil akibat pembagunan rumah di badan sungai.

"Tanjungsari itu rada angel (agak sulit). Karena, salurannya itu ono nang omah-omah (di sekitar saluran berdiri rumah-rumah)."

"Salurannya jadi kecil. Kemudian di ujungnya sana belum ada bangunan pengendali. Pintu airnya belum ada dan [rumah] pompa airnya belum ada," katanya.

Sebagai langkah awal, Pemkot rencananya akan membangun saluran bawah jalan (box culvet) yang akan digunakan sebagai penyimpan air.

Mengadopsi pengendali genangan di Jalan Mayjend Sungkono, air di atas permukaan akan diparkir ke bawah jalan.

"Jadi, kemarin Pak Wali juga langsung menginstruksikan untuk membuat pompa di pinggir Jalan Tanjungsari dan membuat box culvet. Intinya, air yang ada di permukaan itu dipindahkan ke dalam box culvet," katanya.

"Kita buat long storage atau tampungan memanjang. Ini mencontoh di jalan Mayjend Sungkono."

"Jadi (sebelumnya) Mayjen Sungkono itu wis mesti banyune meneng, mandeg (genangan di sana tidak bisa mengalir dan hanya berhenti)."

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved