Sidoarjo

Pakai Uang APBN, Pembangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk Segera Dimulai

Proyek rekonstruksi pesantren yang sempat ambruk beberapa waktu lalu itu, dilakukan menggunakan uang APBN.

Penulis: M Taufik | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/M Taufik
PONPES AMBRUK - Area gedung runtuh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang sudah rata dengan tanah, Selasa (7/10/2025). Semua material reruntuhan sudah dibersihkan, para korban juga telah dievakuasi. Pencarian dan pertolongan pun telah dihentikan. 

Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana menyampaikan, persiapan rekonstruksi tengah dimatangkan oleh Kementerian PU sehingga proses rekonstruksi bangunan AlKhoziny akan mulai dilakukan pada tahun ini.

“Rekonstruksi bangunan Pesantren AlKhoziny dilakukan di lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama."

"Bangunan ini akan menggantikan fungsi dari salah satu bangunan pesanten yang ambruk,” ujar Dewi.

Alasan lokasi baru dipilih karena lokasi sebelumnya sulit dijangkau oleh alat berat dan aksesnya terbatas saat keadaan darurat. Lokasi baru itu berada dekat jalan raya dan mudah diakses. 

Dewi Chomistriana mengatakan, ada tiga direktorat jenderal yang terlibat dalam penanganan ini. Yakni Ditjen Cipta Karya, Ditjen Prasarana Strategis, dan Ditjen Bina Konstruksi.

“Dalam hal ini kami di Ditjen Cipta Karya ditugaskan untuk melakukan audit terhadap keandalan bangunan pondok pesantren, Al Khoziny termasuk salah satu yang akan segera ditangani dan dibangun ulang dalam waktu dekat," ujarnya. 

Tahun ini, pemerintah akan melakukan audit kekuatan bangunan terhadap 80 pondok pesantren di sembilan provinsi. Program itu akan berlanjut hingga 2026 dan diperluas ke provinsi lain.

“Dari hasil audit, kita bisa mengetahui dan memberikan rekomendasi perbaikan dari sisi struktur, kelistrikan, penangkal petir, air minum, dan sanitasi,” jelasnya. 

Untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny, sedang disiapkan Detail Engineering Design (DED). Total luasannya mencapai 4.100 meter persegi sesuai lahan yang disiapkan oleh yayasan.

“Sekarang kami menyelesaikan administrasi tanahnya, harapannya akhir tahun ini bisa mulai dikerjakan,” lanjutnya. 

Dia memastikan pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan.

Hal itu menjadi prioritas agar aktivitas santri di gedung baru bisa berjalan lebih aman dan tertata.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved