Sidoarjo

Pakai Uang APBN, Pembangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk Segera Dimulai

Proyek rekonstruksi pesantren yang sempat ambruk beberapa waktu lalu itu, dilakukan menggunakan uang APBN.

Penulis: M Taufik | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/M Taufik
PONPES AMBRUK - Area gedung runtuh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang sudah rata dengan tanah, Selasa (7/10/2025). Semua material reruntuhan sudah dibersihkan, para korban juga telah dievakuasi. Pencarian dan pertolongan pun telah dihentikan. 
Ringkasan Berita:
  • Proyek rekonstruksi Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang sempat ambruk beberapa waktu lalu itu, dilakukan menggunakan uang APBN
  • Bangunan baru tidak berada di lokasi bangunan yang ambruk. Tapi dipilih lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama
  • Total luasannya mencapai 4.100 meter persegi sesuai lahan yang disiapkan oleh yayasan

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Pembangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, segera dimulai.

Proyek rekonstruksi pesantren yang sempat ambruk beberapa waktu lalu itu, dilakukan menggunakan uang APBN.

Bangunan baru tidak berada di lokasi bangunan yang ambruk.

Tapi dipilih lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama. Lokasinya berada di dekat jalan raya.

Total luasannya mencapai 4.100 meter persegi sesuai lahan yang disiapkan oleh yayasan.

Bangunan baru ini akan menggantikan fungsi dari salah satu bangunan pesanten yang ambruk.

Dijadwalkan, proyek pembangunan pesantren itu dimulai tahun ini.

Sekarang ini sudah masuk persiapan proses rekonstruksi bangunan. Utamanya untuk mengembalikan fungsi dari salah satu bangunan yang ambruk.

Diharapkan, pelaksanaan rekontruksi dilakukan secara clear and clean agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.

Baca juga: Polda Jatim Panggil Saksi Baru Pemeriksaan Kasus Ponpes Al-Khoziny, Mulai Bidik Tersangka

Pemerintah pusat juga sudah turun tangan. Mereka mulai melakukan pengecekan kesiapan rekonstruksi dengan datang langsung ke Ponpes Al Khoziny, Kamis (13/11/2025). 

Sesmenko Pemberdayaan Masyarakat, Andie Megantara, menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat bersama kementerian dan lembaga terkait sebagai tindak lanjut arahan Presiden terkait rekonstruksi Alkhoziny.

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa tujuan pengecekan langsung ini dilakukan dalam rangka persiapan proses rekonstruksi bangunan pesantren AlKhoziny guna mengembalikan fungsi dari salah satu bangunan yang ambruk. 

“Pelaksanaan rekontruksi harus dilaksanakan secara clear and clean agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari."

"Kunjungan ini juga dilakukan untuk mengecek legalitas lahan dan rancangan desain di lokasi rekonstruksi,” kata Haris.

Pengurus Pesantren, menyambut baik rencana rekonstruksi. Dampak paling signifikan dirasakan oleh para santri putra. Saat ini, mereka tidak memiliki tempat yang cukup dan layak untuk ditinggali. 

Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana menyampaikan, persiapan rekonstruksi tengah dimatangkan oleh Kementerian PU sehingga proses rekonstruksi bangunan AlKhoziny akan mulai dilakukan pada tahun ini.

“Rekonstruksi bangunan Pesantren AlKhoziny dilakukan di lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama."

"Bangunan ini akan menggantikan fungsi dari salah satu bangunan pesanten yang ambruk,” ujar Dewi.

Alasan lokasi baru dipilih karena lokasi sebelumnya sulit dijangkau oleh alat berat dan aksesnya terbatas saat keadaan darurat. Lokasi baru itu berada dekat jalan raya dan mudah diakses. 

Dewi Chomistriana mengatakan, ada tiga direktorat jenderal yang terlibat dalam penanganan ini. Yakni Ditjen Cipta Karya, Ditjen Prasarana Strategis, dan Ditjen Bina Konstruksi.

“Dalam hal ini kami di Ditjen Cipta Karya ditugaskan untuk melakukan audit terhadap keandalan bangunan pondok pesantren, Al Khoziny termasuk salah satu yang akan segera ditangani dan dibangun ulang dalam waktu dekat," ujarnya. 

Tahun ini, pemerintah akan melakukan audit kekuatan bangunan terhadap 80 pondok pesantren di sembilan provinsi. Program itu akan berlanjut hingga 2026 dan diperluas ke provinsi lain.

“Dari hasil audit, kita bisa mengetahui dan memberikan rekomendasi perbaikan dari sisi struktur, kelistrikan, penangkal petir, air minum, dan sanitasi,” jelasnya. 

Untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny, sedang disiapkan Detail Engineering Design (DED). Total luasannya mencapai 4.100 meter persegi sesuai lahan yang disiapkan oleh yayasan.

“Sekarang kami menyelesaikan administrasi tanahnya, harapannya akhir tahun ini bisa mulai dikerjakan,” lanjutnya. 

Dia memastikan pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan.

Hal itu menjadi prioritas agar aktivitas santri di gedung baru bisa berjalan lebih aman dan tertata.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved