Jombang
Hasil Autopsi Kasus Pembunuhan Nenek Tri Retno di Mojoagung Jombang, Banyak Kejanggalan di TKP Rumah
Hasil autopsi yang dilakukan pada Kamis (13/11/2025) kemarin menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul pada beberapa bagian tubuh korban.
Ringkasan Berita:
- Nenek Tri Retno Jumilah (62), yang jasadnya ditemukan di dalam rumahnya di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang dipastikan merupakan korban pembunuhan
- Hasil autopsi mendapati adanya tanda kekerasan dengan benda tumpul di beberapa bagian tubuh korban
- Polisi mengarahkan penyelidikan pada suami korban yang masih menghilang
Laporan : Anggit Pujie Widodo
SURYAMALANG.COM, JOMBANG - Kematian nenek Tri Retno Jumilah (62), yang ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang dipastikan karena dibunuh.
Kepastian adanya tindak kejahatan pembunuhan di balik kematian Tri Retno dipastikan setelah didapatkan hasil autopsi.
Hasil autopsi yang dilakukan pada Kamis (13/11/2025) kemarin menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul pada beberapa bagian tubuh korban.
Baca juga: Kematian Tak Wajar Nenek Tri Retno di Mojoagung Jombang, Polisi Buru Suami Sambung yang Menghilang
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin menyebut hasil autopsi mendapati adanya memar yang ditemukan di wajah, kepala, dada kiri, serta kedua tangan korban.
Tulang rahang bawah, tulang pipi kanan, hingga beberapa bagian tulang lengan mengalami patah.
Dari hasil autopsi, juga ditemukan pendarahan di otak yang menjadi penyebab kematian.
"Diperkirakan, korban telah meninggal lebih dari lima hari sebelum ditemukan," ujar Dimas saat ditemui di Lobi Kantor Satreskrim Polres Jombang pada Jumat (14/11/2025).
Kejanggalan saat Penemuan Jasad
Satreskrim Polres Jombang tengah menyelidiki kasus kematian tragis seorang wanita lanjut usia Tri Retno Jumilah (62), yang ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Penemuan jenazah mengemuka pada Kamis (13/11/2025) siang setelah keluarga mencium bau tak sedap dari arah rumah korban.
Dimas menyampaikan bahwa jenazah pertama kali ditemukan oleh anak kandung korban, Eko. Ia sudah beberapa hari berusaha menghubungi ibunya, namun rumah selalu dalam kondisi terkunci.
"Anaknya mengecek sejak Senin (11/11/2025). Karena tidak ada respons, ia mengira ibunya sedang keluar. Namun pada Kamis, muncul bau menyengat, sehingga pintu didorong dan korban ditemukan sudah meninggal," ucap Dimas.
Korban ditemukan dalam keadaan tertutup rapat menggunakan selimut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Kasatreskrim-Polres-Jombang-AKP-Dimas-Robin-14112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.