Kabupaten Malang

Bappeda Kabupaten Malang Dorong Kemandirian Ekonomi Desa untuk Tekan Jumlah Pekerja Migran

Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, menyatakan bahwa pemerintah daerah tengah mendorong pengembangan ekonomi lokal

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
EKONOMI DESA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, Selasa (11/11/2025). Ia mendorong pengembangan ekonomi desa terus tumbuh agar warga tidak memilih bekerja di luar negeri. 

"Maka memang perlu pendampingan dari pihak lain agar potensi tersebut bisa dikembangkan," ujarnya.

Budhi melihat, potensi di kawasan selatan Kabupaten Malang sangat besar. Kondisi alam sangat mendukung untuk pertanian maupun pariwisata. Komoditas lokal yang bisa dikelola dengan baik dan profesional ia yakini mampu memberikan dampak positif kepada warga.

"Di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, pemberdayaan warga berbasis keunggulan komoditas lokal telah berjalan, maka ini bisa disebarkan ke daerah lain," tegasnya.

Di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, ada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Puspa Agraria. BUMDes ini menjadi salah satu contoh bagaimana penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dapat bertransformasi menjadi tenaga kerja produktif.

Seorang pengelola Bumdes Puspa Agraria, Gugus Adi, menjelaskan bahwa seluruh unit usaha yang dikelola Bumdes melibatkan warga kurang mampu, khususnya penerima PKH. Mereka diberikan kesempatan bekerja di berbagai bidang usaha desa, mulai dari peternakan, pertanian, hingga perkebunan.

“Seluruh unit kami menggunakan tenaga kerja dari warga kurang mampu. Penerima PKH kami berdayakan di sektor peternakan, pertanian, hingga perkebunan. Mereka kami gaji bulanan, harapannya bisa graduasi dari PKH,” ujar Gugus, Selasa (11/11/2025).

Menurutnya, keterlibatan penerima PKH ini menjadi bentuk nyata pemberdayaan sosial-ekonomi di tingkat desa. Di sektor peternakan misalnya, penerima PKH berperan dalam aktivitas sehari-hari seperti membersihkan kandang domba dan menyiapkan pakan.

“Mereka kami libatkan dalam kegiatan sehari-hari seperti bersih-bersih dan memotong daun pakan domba. Semua dilakukan secara profesional,” katanya.

Gugus menuturkan, Bumdes Puspa Agraria saat ini mengelola empat unit usaha, yaitu peternakan, pertanian, perkebunan, dan pengolahan hasil bumi. Tahun depan, pihaknya berencana membuka unit kelima di sektor perikanan dengan fokus pada budidaya lele.

“Tahun 2026 kami berencana mengembangkan kolam lele. Keuangan kami memang belum besar, tapi aset kami cukup banyak. Kami ingin terus berkembang agar lebih mandiri,” ujarnya. 

 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved