Diplomat Tewas Kepala Terlilit Lakban

Keluarga Arya Daru Hidup Tak Tenang 3 Kali Diteror, Istri Mendiang Sampai Minta Pertolongan Presiden

Setelah kematian Arya Daru diplomat muda Kemenlu, setidaknya ada 3 kali teror yang sudah diterima oleh keluarga mendiang. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Facebook Arya Daru Pangayunan dan Instagram @putriroos
TEROR - Potret Arya Daru dan istrinya, Meta Ayu Puspitantri (KIRI). Keluarga mendiang mendapatkan teror sampai 3 kali sete;ah kematian Arya Daru. 

SURYAMALANG.COM - Kematian Arya Daru diplomat muda Kementerian Luar Negeri Indonesia hingga kini masih menajdi sorotan. 

Meski kasusnya sudah ditutup pihak kepolisian, namun keluarga mendiang Arya Daru hidup tak tenang. 

Setelah kematian Arya Daru, setidaknya ada 3 kali teror yang sudah diterima oleh keluarga mendiang. 

Sebagaimana diberitakan, Diplomat muda Kemlu Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menyebut dugaan Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.

Autopsi menunjukkan ia meninggal karena mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas.

Disebutkan Arya memiliki riwayat keinginan bunuh diri sejak 2013, namun hal ini dibantah oleh kuasa hukum keluarga.

Hal itu dibantah keluarga Arya Daru berdasar bukti luka-luka yang tak sinkron dengan dugaan tersebut.

Alih-alih mendapat kabar terang misteri kematian Arya, keluarga justru mendapat teror setelah tahlilan pada 9 Juli 2025.

Inilah rangkuman teror yang diterima keluarga Arya Daru:

1. Teror Amplop Isi Bunga Kamboja

Konferensi pers keluarga mendiang Arya Dari Pangayunan pada Sabtu (27/09/2025), Kematian diplomat Kemlu tersebut masih misteri dan istri almarhum berharap tidak ada framing negatif tentang suaminya. (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)
Konferensi pers keluarga mendiang Arya Dari Pangayunan pada Sabtu (27/09/2025), Kematian diplomat Kemlu tersebut masih misteri dan istri almarhum berharap tidak ada framing negatif tentang suaminya. (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani) (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)

Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan ada tiga teror yang diterima keluarga mendiang diplomat muda Kemlu tersebut.

Teror pertama diterima keluarga pada 9 Juli 2025 pukul 21.00, setelah tahlilan.

“Setelah tahlilan mendapatkan amplop berisi styrofoam, bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).

2. Teror Kedua Makam Diacak-acak

Tak berselang lama, keluarga Arya Daru kembali mendapatkan teror.

Teror kedua diterima keluarga pada 27 Juli 2025.

Makam Arya Daru diacak-acak oleh orang tidak dikenal.

3. Teror Ketiga Bunga Mawar

Tim Kuasa Hukum mengatakan teror ketiga diterima keluarga baru-baru ini.

“Teror ketiga, baru-baru ini, pada September, ketika istrinya berkunjung (ke makam Arya Daru) bersama anaknya. Ditaruh bunga berbentuk garis, bunga mawar merah berbentuk garis,” lanjutnya.

Pihaknya sudah meminta konfirmasi dari pihak keluarga terkait bunga mawar merah berbentuk garis tersebut.

Namun tidak ada pihak keluarga yang melakukannya.

“Ya itu teror, membuat rasa takut,” sambungnya.

Ia menilai teror yang dialami oleh keluarga Arya Daru merupakan pesan dari pihak tertentu.

“Ini adalah satu clue atau pesan bagi kami sebagai penasihat hukum. Ini ada satu pesan dari pihak tertentu pada keluarga, istri, orangtua almarhum,” pungkasnya.

Istri Mendiang Minta Tolong Presiden

Istri Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri berharap tidak ada lagi framing negatif soal suaminya.

 Pita mengatakan ia mengenal Arya Daru sejak umur 10 tahun.

Kala itu, ia merupakan siswa baru kelas 5 di SD Serayu 2.

Pertemanan mereka berlanjut hingga akhirnya menikah.

Baginya, Daru merupakan sosok paling baik yang ia kenal.

Daru merupakan pendengar yang baik, mampu memberikan solusi yang menenangkan, sabar, serta mampu menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain.

“Dan fakta itu tidak akan berubah sampai kapanpun. Kami mengenal mas Daru melebihi dirinya sendiri. Kami berdua sudah cukup untuk satu sama lain. Sehingga saya mohon tidak ada lagi framing-framing negatif untuk suami saya. Suami saya nggak neko-neko. Saya kenal betul suami saya,” katanya saat konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).

Ia pun berharap kasus kematian Daru bisa diselesaikan dengan baik, jujur, dan transparan.

“Kepada bapak presiden, bapak kapolri, dan bapak Menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon untuk kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan. Sebegitu berharganya mas Daru bagi saya, anak-anak, keluarga. Dan saya meyakini, bagi teman-teman yang pernah berinteraksi dengan mas Daru pasti merasakan kebaikan beliau,” lanjutnya.

Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo berharap kasus kematian Arya Daru tidak boleh dianggap sepele yang menguap dan menjadi dark case.

Pasalnya kasus ini menyangkut aparatur negara dari Kementerian Luar Negeri.

“Kami tim penasihat hukum sudah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri, Sugiono, dan sangat berharap kasus ini diungkap seterang-terangnya, serta dilakukan penyelidikan lanjutan atau penyelidikan ulang. Demi ketenangan arwah almarhum, demi ketenangan moril staf Kemenlu, dan demi kepastian hukum pemenuhan HAM dari keluarga yang ditinggalkan,” ungkapnya.

Ia menambahkan pada 30 September 2025, ia beserta keluarga Arya Daru akan menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XIII DPR RI yang membidangi Hak Asasi Manusia. 

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNJOGJA.COM/TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved