Berita Viral

Aksi Gus Elham Cium Anak Perempuan Disorot KEMENAG, Bakal Ada Sanksi

Kemenag bereaksi terkait aksi viral Gus Elham Yahya yang cium anak perempuan saat kajian di atas panggung.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tangkap layar instagram @mtibadallah
GUS ELHAM YAHYA - Gus Elham Yahya meminta maaf usai viral senang mencium pipi hingga bibir anak kecil. Dirinya dikenal pendakwah di Kediri, Jawa Timur. Kini Kemenag RI juga ikut turun tangan soroti aksi Gus Elham. 
Ringkasan Berita:
  • Gus Elham Yahya menjadi sorotan publik setelah videonya mencium seorang anak perempuan saat kajian di atas panggung viral di media sosial.
  • Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menegaskan bahwa tindakan itu tidak pantas.
  • Anak-anak di bawah umur berada dalam perlindungan negara, sehingga kasus ini bisa berimplikasi pada sanksi atau pemanggilan untuk peringatan.

 

SURYAMALANG.COM - Media sosial digegerkan dengan aksi Gus Elham cium anak perempuan saat kajian menjadi sorotan.

Aksi Gus Elham cium anak perempuan itu membuat banyak masyarakat khawatir. 

Kini, kabar viral soal aksi Gus Elham cium anak perempuan saat kajian itu sudah sampai pada Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Kemenag bereaksi terkait aksi viral Gus Elham Yahya yang cium anak perempuan saat kajian di atas panggung.

Pasalnya anak sendiri masih dalam perlindungan negara, hingga adanya kemungkinan sanksi untuk Gus Elham.

Ada pula kemungkinan Gus Elham akan dipanggil untuk diberikan peringatan.

Diketahui belakangan viral di media sosial aksi Gus Elham yang mencium jamaah anak perempuan.

Tentunya aksi Gus Elham Yahya ini membuat orang tua gusar.

Tak selayaknya anak dicium oleh orang lain, meskipun guru atau ulama.

Lantaran itu seruan Gus Elham untuk diboikot pun ramai di media sosial.

Mengenai hal ini, Gus Elham sendiri sudah meminta maaf.

Namun Kemenag pun sudah mengambil langkah tegas untuk Gus Elham.

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii memberi pernyataan tegas terkait tindakan Gus Elham.

“Kita sepakat dengan publik, bahwa itu tidak pantas!,” tegas Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii dilansir dari laman Kemenag.

Romo Syafii menjelaskan, anak-anak di bawah umur masuk dalam perlindungan negara. 

Bahkan ia mengatakan Kemenag telah memiliki pedoman tegas mengenai lingkungan ramah anak di madrasah dan pesantren melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam. 

"Tadi juga ada disimpulkan (dalam rapat-red), ada surat keputusan dari Dirjen Pendis tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima. Tentu saja kasus-kasus itu mungkin tetap ada ya, tapi kita tadi sepakat agar ke depan pengawasannya lebih ditingkatkan agar peristiwa itu bisa hindari," kata Wamenag Romo Syafii. 

Dalam tiga tahun terakhir, Kemenag telah mengeluarkan sejumlah regulasi penting untuk memperkuat sistem perlindungan anak di satuan pendidikan keagamaan. 

Antara lain PMA Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Kemenag, serta KMA Nomor 83 Tahun 2023 tentang Pedoman Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan. 

Tahun 2025, Kemenag meluncurkan KMA Nomor 91 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Program Pengembangan Pesantren Ramah Anak. Regulasi ini menjadi panduan nasional bagi pengarusutamaan prinsip perlindungan anak di pesantren hingga tahun 2029. Kekerasan seksual maupun pelecehan apapun bentuknya, tak dibenarkan dalam aturan tersebut. 

Menanggapi mengenai kemungkinan pemanggilan atau penelusuran terhadap pihak terkait, Romo Syafii menegaskan bahwa pengawasan dan penertiban merupakan bagian dari langkah Kemenag untuk memastikan keteladanan dalam ruang publik keagamaan. 

“Tadi kan sudah kita sampaikan, pengawasan itu termasuk itu, supaya tidak terulang. Bahkan terhadap yang bersangkutan memang harus ada upaya mengembalikan kepada posisinya, jika tidak mengulangi perbuatan-perbuatannya,” katanya.

Gus Elham minta maaf

KLARIFIKASI - Pengasuh Majelis Ta’lim Ibadallah Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Muhammad Elham Yahya Al-Maliki atau Gus Elham, menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terbuka, Selasa (11/11/2025).
KLARIFIKASI - Pengasuh Majelis Ta’lim Ibadallah Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Muhammad Elham Yahya Al-Maliki atau Gus Elham, menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terbuka, Selasa (11/11/2025). (IST)

Sementara itu, setelah ramai, Gus Elham lantas meminta maaf.

Pantauan dari Instagram Lambe Turah, Gus Elham mengucap permohonan maafnya dan mengakui perbuatannya karena khilaf.

"Dengan penuh kerendahan hati saya Muhammad Ilham Yahya Al Maliki secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan," ujarnya.

Saat mengucapkan permintaan maaf tersebut, Gus Elham mengaku khilaf.

Di mana ia pun berjanji bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

"Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi, saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang," ungkapnya.

Namun pantauan dari kolom komentar postingan itu, banyak yang lantas menghujat Gus Elham lantaran ia mengaku khilaf.

Sebelumnya, dilansir dari akun media sosial X aksi Gus Elham itu pun viral.

Dua potongan video yang diunggah oleh akun @PenerbangRoket pada Rabu, 5 November 2025, memperlihatkan momen yang memicu kontroversi luas di kalangan masyarakat.

Dalam video tersebut, Gus Elham juga terlihat membalas ciuman tersebut.

Video lain memperlihatkan dirinya sedang menggendong seorang anak perempuan serta momen yang menunjukkan pipi anak perempuan itu mendekati atau masuk ke mulut Gus Elham.

Selain itu, terdapat foto seorang anak kecil berkerudung merah yang terlihat bibirnya bersentuhan dengan bibir sang dai muda.

Rangkaian momen dalam video tersebut membuat sejumlah warganet merasa resah dan menganggap tindakan tersebut tidak pantas dilakukan, terlebih oleh seseorang yang dikenal sebagai tokoh agama.

Setelah video tersebut viral, mulai bermunculan template unggahan di Instagram yang berisi ajakan untuk menteri agama, ketua KPAI, dan Komnas Perlindungan Anak untuk meninjau tindakan tersebut secara serius.

“Kepada Bapak Menteri Agama Bapak Ketua KPAI dan Bapak Ketua Komans PA. TOLONG SELAMATKAN ANAK ANAK KITA PAK. Ini adalah Kumpulan dari beberapa seorang anak kyai (GUS) yang dikenal dengan naman Gus Elham (@elhamyahya). Sedang mencium dan diciumi oleh seorang anak perempuan dan tampak jelas sedang merangkul anak tersebut dengan erat menggunakan tangannya,” demikian template di Instagram yang ramai di media sosial.

(SURYAMALANG.COM/SRIPOKU.COM)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved