Kabupaten Malang

UPDATE Pembangunan Jembatan Sengon di Wagir Malang yang Ambrol Dihantam Air Bah, Kini Hampir Tuntas

Pada Selasa (19/8/2025) siang, pergerjaan jembatan Dusun Sengon Desa Dalisodo, di Wagir Malang itu hampir selesai setelah dikerjakan dua bulan. 

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
FINISHING - Pembangunan jembatan Sengon, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir Malang yang sebelumnya ambrol dan kini sudah dikerjakan hingga hampir selesai, Selasa (19/8/1025). Warga Desa Dalisodo mengucapkan syukur kepada Bupati Sanusi  

SURYAMALANG.COM, MALANG -  Pembangunan ulang jembatan Dusun Sengon, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, yang sebelumnya ambrol akibat diterjang hujan deras yang mengguyur desa yang ada di kaki Gunung Kawi pada , Jumat (24/01/2025), kini hampir rampung.

Wargapun mengapresiasi respon cepat Bupati HM Sanusi MM, terhadap perbaikan infrastruktur desa, yang terkena bencana alam, seperti inisiatif cepat pembanguanan jembatan dusun Sengon itu.

Pantauan SURYAMALANG.COM pada Selasa (19/8/2025) siang, pergerjaan jembatan itu hampir selesai setelah dikerjakan dua bulan. 

Malah, yang bikin warga Desa Dalisodo bersyukur karena proyek jembatan baru itu selain jauh lebih bagus, kuat, dan kokoh, ukurannya juga jauh lebih lebar dan panjang. 

Jembatan baru ini lenbih lebar. Dibanding jembatan sebelumnya, yang cuma 2,7 meter sehingga sulit dilewati mobil, kini lebar kembatan jadi 4 meter. 

Dari sisi panjang jembatan, bentangannya juga lebih panjang. Dari yang sebelumnya sekitar 4 meter, kini panjang jembatan jadi melebihi lebar sungai di bawahnya sehingga jika ditotal dari lebar yang dicor keseluruhan sekitar 24 meter. 

"Warga Dalisodo mengucapkan terima kasih pada Abah Sanusi, yang punya perhatian khusus pada proyek jembatan ini," kata Suprapto, Kades Dakisodo.

Menurut Suprapto, terputusnya jembatan kala itu membuat warga gelisah, meski saat kejadian itu tak ada korban jiwa atau rumah warga yang hanyut.

Warga Dusun Sengon Selatan dengan Sengon Utara, jadi yang paling gelisah karena akses mereka terputus akibat jembatan tua yang dibangun sekitar 37 tahun itu raib disapu luapan air hujan dari sungai yang ada di bawahnya. 

Para orangtua juga jadi kepikiran karena anak sekolah SDN jharus berjalan kaki dengan memutar sekitar 1 km. 

Akhirnya, untuk akses sementara, saat itu dibuatkan jembatan darurat dari tiga batang bambu, yang cuma diikat tali tampar.

"Waktu itu, warga maunya urunan, tapi saya cegah dulu, karena saya kepingin mengetuk hatinya Abah Sanusi. Ternyata, Abah Sanusi langsung memerintahkan Pak Oong (Kadis Bina Marga)," tutur Suprapto.

Yang membuat Suprapto tak bisa melupakan jasa Bupati Sanusi, saat itu Oong langsung disuruh mengirimkan anak buahnya untuk melakukan survei ke lokasi.

"Luar biasa kok perhatian Abah Sanusi terhadap keluhan warganya. Apalagi, itu menyangkut kepentingan anak sekolah, selalu diprioritaskan," tuturnya.

Begitu tahu, proyek jembatan itu hampir selesai dikerjakan, Bupati Sanusi minta warga agar merawatnya.

Terutama, warga diminta dengan rutin membersihkan kali dari bongkahan kayu atau sampah biar tak menghantam tiang jembatan lagi.

"Alhamdulillah, akses warga Dusun Sengon itu kini lancar kembali, kami juga ikut senang," ungkap Bupati Sanusi yang siap datang jika nanti diadakan tasyakuran atas pembangunan jembatan itu.(fiq)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved