Jagad Aneh
Walah, Media Asing Beritakan Orang Utan di Surabaya Dihamili Petugas Kebun Binatang, Benarkah?
Kabar tak sedap tiba-tiba kembali berhembus di Kebun Binatang Surabaya.
Penulis: Aji Bramastra | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Kabar tak sedap tiba-tiba kembali berhembus di Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Beberapa media asing mengabarkan ada orang utan yang dihamili oleh petugas KBS.
( Benar Atau Tidak? Ini Jawaban Kebun Binatang Surabaya Soal Kabar Petugasnya Menghamili Orangutan )
Diberitakan, aksi petugas yang menghamili orang utan ini terungkap lewat rekaman kamera CCTV.
Kabar mengejutkan ini tiba-tiba disiarkan oleh sejumlah media online, baik lokal maupun asing, pada Sabtu (19/12/2015) hari ini.
Beberapa media online dari Malaysia dan Singapura misalnya, ikut mengunggah berita ini di situs mereka.
Sayang, karena beberapa media itu mengutip dari media yang kerap memberitakan berita hoax, yakni World News Daily Report.
Website ini mengklaim sebagai situs Israel. Banyak dari pemberitaan mereka yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam beritanya, mereka menulis : petugas yang menghamili orang utan itu berusia 38 tahun.
Seorang petugas KBS bernama Akhiroel Yahya, yang disebut-sebut sudah bekerja selama 14 tahun, yang menceritakan peristiwa ini.
"Beberapa binatang memang terangsang ketika tiba waktu mereka makan. Tapi apa yang membuat kami heran, ketika kami menemukan Marylin, salah satu orangutan tertua di sini, hamil. Aneh karena dia tidak pernah berhubungan dengan orangutan lain, karena sifatnya yang agresif. Jadi tak masuk akal kalau dia hamil," kata Akhiroel, sebagaimana ditulis World News Daily Report.
Situs ini juga menulis keterangan yang disampaikan seseorang bernama Abdoel Hakim, yang ditulis sebagai 'Zoo Director' atau 'Direktur Kebun Binatang'.
"Awalnya kami tak tahu apa yang terjadi. Marylin sudah dipisah selama 10 tahun, ini sebuah misteri. Tapi ketika kami sudah menaruh kamera di beberapa titik, baru kami tahu apa yang terjadi," kata Abdoel Hakim.
Benarkah kabar ini? Kepala Badan Pengawas KBS, Heri Purwanto mengaku juga terkejut mendengar kabar ini.