Malang Raya

Guys Pro, Kreator Kampung Warna-Warni Jodipan, Yuk Kita Intip Profil Mereka

Kampung Warna-Warni berawal dari kreasi kelompok mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Guys Pro, untuk mengerjakan tugas kuliah

SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Kondisi pemukiman warga di pinggiran Sungai Brantas yang dicat warna-warni di RW 9, Kelurahan Jodipan, Kota Malang, Kamis (16/6/2016). Pengecatan warna warni puluhan rumah ini membuat pemukiman yang semula nampah kumuh ini terlihat lebih berwarna dan segar 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - "Hai, aku di Jodipan. Semoga kamu bahagia dengan harimu. Aku bahagia dengan hariku di sini," ujar seorang wanita yang sedang melakukan video call lewat HP, Rabu (31/8/2016).

Ia seorang pengunjung Kampung Warna-Warni, Jodipan. Ia menggerak-gerakkan HP-nya agar kamera HP bisa menangkap suasana kampung yang membuatnya bahagia itu.

Itu sekelumit aksi wisatawan yang datang ke kampung itu. Selain dia, banyak tamu luar kampung yang wira wiri menikmati suasana kampung dan warna warni tembok rumah dan mural yang ada.

Kampung Warna-Warni berawal dari kreasi kelompok mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Guys Pro, untuk mengerjakan tugas kuliah praktikum PR dan Event Management. Di mana mereka harus menggandeng klien yang nyata.

Guys Pro terdiri dari delapan mahasiswa. Dua pria dan enam wanita. Mereka adalah Nabila Firdausiyah, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitri Aningtyas, Ahmad Wiratman, Fadh Afdallah Ramadhan, Salis Fitria, Elmi Rukhiatun Nur Aidah dan Ira Yulia Astutik. Mereka berusia 21 dan 22 tahun.

Mereka akhirnya mendapat klien perusahaan cat Indana Paint yang memiliki pabrik di Kota Malang untuk melaksanakan CSR (Corporate Social Responsibility). Pada 4 Mei 2016, mereka presentasi rencana mewarnai kampung Jodipan di depan direksi Indana Paint.

Namun sebelum itu, saat riset mereka "nembung" dulu ke Ketua RW, RT dan warga. "Pertama nembung ke pak RW. Beliau sedang sakit saat April 2016," cerita Nabila, ketua pelaksana kepada SURYAMALANG.COM yang menemui mereka di basecamp, sebuah rumah warga Jodipan.

Mereka menceritakan rencana pengecatan oleh perusahaan cat. Selain itu, mereka juga mendata warga, jumlah rumah dan sosialisasi. "Awalnya hanya di RT 9. Namun kemudian meluas ke RT 7 dan 6,” tambah Dini.

Mereka melakukan komunikasi konvensional ke warga karena warganya sangat heterogen. Dari hal itu, mereka bisa belajar teknik lobi untuk menjelaskan maksud kegiatan mereka.

Sebelum dicat dengan tema "Decofresh Warnai Jodipan", warga melakukan kerja bakti dulu. Yang membuat mereka surprise adalah semangat warga tinggi. Pagi-pagi sudah berkumpul siap kerja bakti.

Setelah usai itu, baru dilakukan pengecetan. Tukang dan catnya disiapkan oleh perusahaan itu. Sementara personel Guys Pro memantau kegiatan pengecetan. "Ada pengaturan jadwal nyari sela waktu kuliah," tutur Nabila.

Soal lama pengecatan, Nabila, gadis Probolinggo itu jadi ingat saat presentasi bilang perlu waktu dua minggu. "Setelah tahu cara mengecat, ternyata butuh waktu lama," kata dia disambung tawa.

Dari hal itu, Guys Pro jadi tahu bahwa product knowlegde harus dikuasai. Sehingga ketika diaplikasikan, bisa mengetahui lama prosesnya.

"Dari kegiatan ini, kami banyak dapat pengalaman. Bahwa untuk menggarap event, PR itu tak bisa mengandalkan komunikasi saja, namun juga pengetahuan produk," tutur dia.

Tingkatkan Perekonomian Warga

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved