Malang Raya

Wali Kota Malang, M Anton, Beber Rencana Pembangunan Monorail via Instagram

"Soal kemacetan di Kota Malang harus ada angkutan massal. Kalau pakai busway tidak mungkin karena jalannya sudah tidak ada"

SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
M Anton, Wali Kota Malang (kanan) 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Wali Kota Malang, M Anton, membuka wacana adanya monorail di Kota Malang untuk mengatasi kemacetan, lima tahun mendatang. Hal itu disampaikannya usai mengisi kegiatan motivasi kepada mahasiswa baru di ITN Malang, Jumat (16/9/2016).

Ia melibatkan ITN untuk membuat kajian akademiknya. "Sudah ada investor yang berminat. Jadi tidak melibatkan dana APBD," jelas Anton kepada wartawan. Menurut dia, untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang harus dipikirkan sekarang.

Rute dan perkiraan gambar monorail sudah ia buka sedikit di akun Instagram-nya kemarin. Antara lain melintasi Jl Veteran. Ia melihat banyak respons positifnya. Karena itu ia meminta dukungan masyarakat untuk mewujudkan itu.

a

(foto monorel Kota Malang)

"Soal kemacetan di Kota Malang harus ada angkutan massal. Kalau pakai busway tidak mungkin karena jalannya sudah tidak ada. Dengan monorail tidak mengganggu angkutan umum yang ada," kata abah.

Tiang penyangga atau konstruksi monorail akan menempati ruang milik jalan (rumija). Sehingga tidak perlu pembebasan lahan. Menurut Abah, ia minta dukungan untuk itu ke masyarakat.

Agar kemacetan di Kota Malang tidak seperti di Bandung dan Jakarta. Untuk rute monorail nanti, sementara masih akan seputar Kota Malang. Namun tidak menutup kemungkinan akan terkoneksi Malang Raya dan di luar Malang, seperti ke Pandaan.

Alasan penggunaan monorail karena kontur Malang di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Sehingga memungkinkan untuk itu. Ia ingin, kajian ITN nanti yang detail, termasuk memikirkan dampak sosial dari itu.

Misalkan tentang nasib angkotnya jika ada monorail. "Saya memang sudah minta ke perguruan-perguruan tinggi untuk memikirkan dampak sosial. Silahkan memperbesar kampus dan mahasiswanya. Namun mereka juga harus memikirkan dampak sosialnya," katanya.

Soal pro-kontra wacana ini memang ingin didengarnya. "Silahkan bikin pooling atau apalah," katanya. Jika dorongan masyarakat besar dan positif mewujudkan itu, maka investor akan senang.

Ia mencontohkan dulu soal pro-kontra bus sekolah dan bus pariwisata yang dikhawatirkan mengganggu angkutan umum. Namun ternyata banyak yang memintanya untuk menambah.

"Jika angkutan massal ada di atas, jika yang ke pasar tetap naik mikrolet," jawabnya. Menurut dia, ini mimpi yang bagus karena merupakan inovasi.

Ia mencontohkan nanti jika interchange jalan tol Pandaan-Malang di Kecamatan Kedungkandang jadi, mereka yang berkendaraan pribadi tidak perlu masuk Kota Malang.

"Yang mau wisata, mobil pribadinya di parkir saja di terminal. Nanti naik monorail menikmati pemandangan Malang," katanya. Ia kembali bertanya apa itu berdampak pada angkutan umum?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved