Malang Raya
VIDEO : Saat Petugas BNN Kota Malang Tunjukkan Permen Dot, Lihat Reaksi Siswa Ini
Namun dia tidak menjelaskan detail di mana titik temuannya. Temuan ini membuktikan barang itu beredar di masyarakat.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - BNN Kota Malang menemukan permen dot, yang kini lagi menghebohkan, di toko sekitar SD di kota Malang. Temuan itu langsung dibawa ke Puslabfor Polda Jatim untuk mengetahui kandungannya.
“Tadi kami membeli. Belum menyitanya karena kan masih dugaan mengandung narkoba. Jadi masih menunggu hasil labnya,” tutur AKBP Bambang Sugiarto, Kepala BNN Kota Malang saat SURYAMALANG.COM bertemu di kantor Dindik Kota Malang, Rabu (8/3/2017).
Namun dia tidak menjelaskan detail di mana titik temuannya. Temuan ini membuktikan barang itu beredar di masyarakat.
“Ini disinyalir sudah ada lama. Dua tahunan,” kata dia.
Upaya mendapatkan permen dot di Malang menindaklanjuti temuan Satpol PP Surabaya di 14 SD. Dari barang bukti itu, ia kemudian menyampaikan juga ke Zubaidah, Kadindik Kota Malang. Karena kemudian ada temuan di Malang, ia menyampaikan juga ke Zubaidah.
Permen dot itu memakai merek pinguin yang diimpor oleh perusahaan di Jakarta. Setelah mengomsumsi permen berharga Rp 1000 itu biasanya terasa pusing, mual dan tenggorokan gatal.
Kemasan permennya memang seperti dot kecil. Kemudian setelah dibuka, di dalamnya ada plastik kecil isi serbuk permen. Setelah diberi air baru serbuk itu mengeras.
“Kemasannya saja harganya sudah lebih dari Rp 1000 ya?” komentarnya.
Temuan itu lantas disosialisaskan kepada para kepala sekolah yang sedang melakukan pertemuan di SDN Model di Tlogowaru. Selain membahas masalah pil koplo. Menurut Bambang, jika hasil lab jelas, maka pihaknya akan meminta penjual memusnakan.
Atimah, Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Malang menyatakan sudah membagikan info soal permen dot kepada para kepala sekolah lewat grup WA. Namun tidak didapatkan di lingkungan dalam sekolah.
Sementara BNN mendapatkan di toko dekat sekolah yang dijual masyarakat. Ia berpesan ke orangtua agar kerap mengecek tas anaknya jika mengkhawatirkan sesuatu. Sementara seorang siswa SD di Kota Mlaang menyatakan pernah mengetahui namun tidak membelinya.
Sedang seorang siswa SMP menyatakan pernah mengetahui ada permen dot saat ia duduk di SD.
“Iya..permennya seperti itu. Di dalam botol ada serbuk dan diberi air biar keras,” tuturnya.