Jawa Timur

Razia Rumah Kos di Blitar, Penghuni Cowok dan Cewek Dicampur, Satpol PP Temukan Fakta Lain . . .

"Maaf pak, ini ada pemeriksaan urine. Silakan keluar kamar sambil membawa kartu identitas," kata petugas Satpol PP ke pria penghuni kamar kos itu.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eko darmoko
IST
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Petugas Satpol PP Kota Blitar terlihat berkali-kali mengetuk satu pintu kamar di Rumah Kos Anggun I di Jl WR Supratman, Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Kamis (15/6/2017). Tak lama kemudian tampak seorang pria sudah berumur membukakan pintu kamar kos itu.

Pria bertubuh tinggi yang berada di dalam kamar kos itu terlihat kebingungan begitu mengetahui yang mengetuk pintu adalah petugas Satpol PP. Sambil membalikkan badan, pria itu segera menyuruh teman perempuannya yang ada di dalam kamar untuk ganti pakaian.

"Maaf pak, ini ada pemeriksaan urine. Silakan keluar kamar sambil membawa kartu identitas," kata petugas Satpol PP ke pria penghuni kamar kos itu.

Siang itu, petugas Satpol PP Kota Blitar bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Dinas Kesehatan mengadakan razia sejumlah tempat kos di Kota Blitar. Dalam razia itu, petugas mengetes urine para penghuni kamar kos.

Seperti yang terlihat di Rumah Kos Anggun I di Jl WR Supratman. Sedikitnya ada 12 penghuni kos yang diminta untuk tes urine. Dari 12 penghuni kos yang dites urine, petugas mengindikasi ada satu penghuni kos yang positif narkoba.

"Masih terindikasi, nanti akan dicek lagi. Sekarang kami bawa ke kantor dulu," kata Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kota Blitar, Agus Suherli di sela-sela razia.

Di tempat kos berlantai dua itu, petugas juga menemukan dua pasangan bukan suami istri berada dalam satu kamar. Dua pasangan kumpul kebo itu juga dibawa ke kantor Satpol PP untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pantauan di lokasi Rumah Kos Anggun memang terlihat mewah. Informasinya, rumah kos itu milik satu anggota DPRD Kota Blitar. Rumah kos itu berdiri dua lantai. Jumlah kamar di lantai satu ada 11 kamar dan di lantai dua ada 12 kamar. Harga sewa kamar kos mulai Rp 440.000 per bulan sampai Rp 715.000 per bulan.

Fasilitas kamar kos yakni kamar mandi dalam, televisi, dan wifi. Kamar kos yang uang sewanya Rp 715.000 per bulan ditambahi fasilitas AC. Penghuni kamar kos itu campuran pria dan perempuan. Tapi, ketika dirazia, penghuni yang ada di kamar kos rata-rata perempuan muda.

Para perempuan muda yang indekos di tempat itu kebanyakan bekerja di kafe dan tempat karaoke. Seperti pengakuan Meme, satu perempuan muda yang menghuni salah satu kamar di rumah kos itu.

Perempuan yang mengaku berasal dari Selopuro, Kabupaten Blitar, itu bekerja di salah satu tempat karaoke di Kota Blitar. Ia mengaku baru sebulan tinggal di tempat kos tersebut. Ia menyewa kamar yang tarifnya Rp 715.000 per bulan yang ada fasilitas AC nya.

"Kerjanya libur, karena karaokenya tutup selama Ramadan," kata Meme.

Ketika dirazia, Meme berada di dalam kamar bersama seorang pria. Menurutnya, pria yang berada di dalam kamar adalah temannya. "Teman, lagi main," jawabnya singkat.

Ketua RT 4 RW 6 Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sujito mengatakan warga sempat mengeluhkan aktivitas penghuni di tempat kos itu. Pada malam hari, suara para penghuni sering terdengar ramai sampai ke rumah warga. Ia sudah sempat memperingatkan satpam tempat kos, tapi tetap tidak berubah.

"Kadang-kadang ada yang minum-minum di depan rumah kos," katanya.

Dikatakannya, pengelola tidak pernah melaporkan data penghuni kos yang baru masuk. Untuk itu, ia kesulitan memantau aktivitas para penghuni di tempat kos itu.

"Dulu pas awal-awal berdiri tiap ada penghuni baru dilaporkan ke RT. Akhir-akhir ini tidak pernah. Seperti ini, katanya yang bawah untuk pria dan yang atas untuk perempuan, kenyataannya campur," ujarnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved