Jendela Dunia

Terlalu Miskin, Hampir Semua Penduduk Desa ini Menjual Ginjalnya dan Dibohongi Akan Tumbuh Lagi

Hampir semua penduduk desa ini menjual ginjal mereka karena teriming-imingi uang banyak. Ini kisah-kisahnya

Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Insani Ursha Jannati
HBO/US News Health - US News & World Report
Warga Desa Nepal yang Menjual Ginjalnya 

SURYAMALANG.COM - Percayakah Anda bahwa terdapat sebuah desa yang hampir semua penduduknya menjual ginjal untuk bertahan hidup?

Desa itu adalah Hokse, Nepal.

SuryaMalang melansir odditycentral dalam judul Kidney Valley – The Nepalese Village Where Almost Everyone Has Sold One of Their Kidneys oleh Sumitra.

Saking miskinnya sebagian besar dari mereka, mereka relakan organ tubuh untuk ditukar uang.

Saking biasanya jual-beli ini di sana, desa tersebut sampai dijuluki "Desa Ginjal".

'Makelar organ tubuh', biasanya mendatangi desa ini dan 'memburu' ginjal manakah yang sehat.

Makelar-makelar ini terus memburu mereka yang polos dan terus membodohi bahwa manusia bisa hidup cukup dengan satu ginjal.

Parahnya, mereka menipu bahwa ginjal yang sudah diambil bisa tumbuh kembali.

Geetha, Ibu beranak empat ini bercerita bahwa ginjalnya dibeli sekitar Rp27 juta.

"Dalam empat tahun orang-orang datang ke desa kami dan mencoba meyakinkan kami agar kami menjual ginjal tetapi aku selalu tidak mau," kisah Geetha.

Seiring berjalannya waktu, impiannya untuk miliki rumah muncul makin kuat.

"Aku selalu ingin punya rumah dan sepetak tanah dan punya anak lagi, aku sungguh menginginkan itu."

Dia pun mendatangi seorang makelar organ bersama adik iparnya (perempuan).

Di India itulah mereka menjalani operasi.

Operasinya memang tak lebih dari 1,5 jam.

Namun Geetha harus menjalani masa pemulihan selama tiga pekan.

"Saat aku terbangun dari operasi aku tidak merasakan apa-apa.

"Aku sungguh kaget ternyata sudah selesai (operasi)."

Setelah mendapatkan bayarannya, Geetha pulang dan bisa mewujudkan impiannya membeli rumah serta tanah.

 Malang sungguh malang, April 2015 desanya tertimpa gempa hingga menghancurkan rumah-rumah di sana dan membuat banyak penduduk tuna wisma.

Penjualan organ di negara itu seolah menjadikannya 'bank ginjal'.

Terhitung per 2015, 10 ribu pasar gelap untuk penjualan hampir 7 ribu ginjal setiap tahunnya.

Tak semua para pemilik ginjal 'beruntung' mendapatkan hak uang mereka.

Beberapa ada yang diculik dan terpaksa dioperasi untuk diambil ginjalnya.

2014, majalah TIME melaporkan tragedi yang dialami Kenam Tamang, di mana dia ditipu putra menantunya.

Menantunya bilang Tamang akan diberikan pekerjaan yang lebih di Chennai, India.

Namun dia justru dibawa ke sebuah rumah sakit.

"Katanya aku akan mendapatkan banyak uang karena ginjalku dan tidak akan berefek apa pun.

"Dia bilang ginjalku bahkan akan tumbuh lagi."

"Penduduk merasa ketakutan di mana mereka tinggal sekarang kecuali ada perlindungan dari pemerintah.

"Mereka harus berpapasan dengan wajah-wajah baru setiap hari.

"Beberapa ketahuan sebagai 'pengepul manusia' yang membodohi orang lain bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan dan hidup yang lebih menjanjikan di luar negeri seperti di India atau negara lain," jelas Laxman Lamichhane, seorang pengara dan koordinator program di Forum for Protection of People’s Rights Nepal (PPR Nepal).

Di bawah ini adalah video dari saluran terverifikasi Youtube Al Jazeera English

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved