Surabaya

Ingat Siswi SD di Surabaya yang Kecanduan Seks? Gak Nyangka, Kondisinya Sekarang Berubah Drastis

Masih ingatkah anda dengan siswi SD di Surabaya berinisial YK (8) yang kecanduan seks atau sex addict?

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
IST
Ilustrasi 

SURYAMALANG.com, Surabaya - Masih ingatkah anda dengan siswi SD di Surabaya berinisial YK (8) yang kecanduan seks atau sex addict?

Temuan Pemerintah Kota Surabaya ini sempat bikin heboh pada pertengahan Januari 2018.

Reporter SURYAMALANG.com dan SURYA.co.id menelusuri kembali kondisi siswi SD tersebut setelah berbulan-bulan berlalu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) kota Surabaya Antiek Sugiharti menuturkan siswi tersebut masih didampingi hingga sekarang.

Pendampingan dari psikolog dan psikiater untuk YK dan kedua orangtuanya masih dilakukan.

Begitupun dengan pendampingan untuk ke tiga adik YK masing-masing umur 7 tahun, 4 tahun, dan 1 tahun yang sempat diajari YK seks menyimpang.

"Anak itu rutin ke Rumah Sakit Suwandi, terkait kecanduannya," kata Antiek Sugiharti kepada Reporter SURYA.co.id dan SURYAMALANG.com, Senin (20/5/2018).

Baca: VIDEO : Dikenal Sebagai Gadis Pendiam, TKW Ponorogo yang Mabuk Ini Gegerkan Taiwan

Baca: Kuli Bangunan di Lamongan Hilang Kendali saat Lihat Tante Tidur Pakai Baju Seksi, Akibatnya Fatal

Baca: Sambil Nangis, Wanita Ini Ceritakan Kronologi Pelecehan yang Dialaminya di Hadapan Hakim PN Surabaya

Baca: Inikah Tanda Kurnia Meiga Kembali ke Sepak Bola? Lihat Video Terbarunya, Bikin Banyak Orang Heboh

Untuk diketahui, kasus sex addict atau kecanduan seks itu ditemukan pada bocah perempuan berusia 8 tahun di Tambak Wedi Pemerintah Kota Surabaya.

Berdasarkan penuturan ibu kandungnya, YK kerap melakukan perilaku seks menyimpang.

Contoh saja YK mengajarkan adik-adiknya yang berusia 7 tahun, 4 tahun dan 1 tahun untuk memainkan alat kelamin, mengajarkan berciuman, bahkan meminta merekam adegan saat ia sedang telanjang atau memegang pantat.

Selain itu, YK juga sering menonton video porno.

Dalam penelusuran petugas, YK diduga mengalami perilaku penyimpangan seksual karena terpengaruh lingkungan di eks lokalisasi dolly.

YK tinggal di kawasan itu sejak usia 2 tahun bersama neneknya yang berjualan nasi di sana.

Aktivitas seksual menyimpang itu kemudian diketahui petugas setelah bocah ini berobat ke dokter karena TBC. Ya, penuturan ibu YK itulah yang membuka kasus tersebut.

YK kemudian diberi obat untuk menurunkan libido sehingga aktivitas menyimpang itu bisa dikurangi.

Selain itu, YK diberi pendampingan yang rutin.

Baca: Antara Pelatih Asing dan Pelatih Lokal, Siapa Dominan? Simak Posisi Persib dan Arema di Klasemen!

Baca: Rumah Terbakar di Sidoarjo, Seorang Penghuninya Tewas Terpanggang

Baca: Bocah Perempuan Kelas 1 SD di Surabaya Kecanduan Seks, Tim Sampai Berikan Obat Penurun Libido

Setelah berbulan-bulan menjalani pengobatan, kata Antiek Sugiharti, YK masih diharuskan rutin ke Rumah Sakit Suwandi untuk pendampingan psikolog dan pengobatan penyakit TBCnya sekaligus.

"Orang tua dan adiknya juga didampingi psikolog. Dia tinggal bersama dengan orang tuanya jadi tidak perlu tinggal di shelter," jelas Antiek.

Teman-teman Puskesmas Tambak Wedi lanjut Antiek juga mendampingi dan mengawasi langsung YK dan keluarga secara rutin.

"Perkembangan terakhir dia sudah mulai mengurangi (ingin melihat video dewasa), dia juga mengaku ingin sembuh.

TBCnya belum sembuh, tapi sudah ada pendampingan dari puskesmas untuk minum obat rutin," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved