Media Sosial
Buka Fakta Ngeri, Akun Ini Beber Kisah Dita dan Ajaran Radikal di Sekolah-Sekolah dan Kampus Top
Ekstrimisme ini telah ditabur 30 tahun terakhir di pikiran anak2 muda kita, di sekolah terbaik dan dikampus top di Indonesia.
SURYAMALANG.COM -Teror bom yang menguncang Surabaya dan Sidoarjo dalam dua hari berturut-turut membuat dunia geram, terlebih warga Surabaya.
Warga Surabaya bersedih sekaligus geram ketika polisi mengungkap para pelaku peledakan bom adalah warga Surabaya sendiri.
Tak cukup merasa geram, catatan pelaku bom ini sepatutnya membuat semua pihak lebih mawas dan berkaca dengan sikap dan kepedulian pada lingkungan sekitar.
Pasalnya faham radikal terbuksti bisa menembus budaya kota Surabaya yang plural dan toleran serta dunia pendidikan di sekolah-sekolah dan kampus ternama.
Dita Supriyanto diduga menjadi pelaku bom bunuh diri yang menyerang tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Pelaku peledakan bom yang tidak bermoral ini ternyata adalah warga Surabaya yang menempuh jenjang pendidikan di sekolah-sekolah favorit di Surabaya.
Tapi nyatanya faham radikal mampu membuatnya menjadi robot pembunuh tak peduli sebaik apa lingkungan sekolahnya dulu.
Pemilik akun Facebook, Ahmad Faiz Zainuddin membeberkan latar belakang Dita secara gamblang.
Ahmad Faiz Zainuddin mengaku sebagai adik kelas Dita semasa di SMAN 5 Surabaya, sebuah sekolah terbaik di Surabaya.
Ahmad Faiz Zainuddin juga membongkar cara-cara penanaman faham radikal di sekolah dan kampus melalui kemasan pengajian.
Menurut Ahmad, Dita sudah terpapar paham radikal sejak SMA.
Berikut pengakuannya sebagaimana dikutip dari akun facebooknya, Senin (14/5/2018).
"Dari Islam Muram dan Seram, Menuju Islam Cinta nan Ramah
Dita Oepriarto adalah Kakak kelas saya di SMA 5 Surabaya Lulusan ‘91
Dia bersama-sama istri dan 4 orang anaknya berbagi tugas meledakkan diri di 3 gereja di surabaya. Keluarga yg nampak baik2 dan normal seperti keluarga muslim yg lain, seperti juga keluarga saya dan anda ini ternyata dibenaknya telah tertanam paham radikal ekstrim.