Heboh Buku 'Wali Setan' hingga Pengakuan 2 Teroris ke Kapolda Sumsel yang Menggemparkan

Heboh Buku 'Wali Setan' Pengakuan 2 Teroris Palembang, Semua Halal Dibunuh Kecuali Kelompok Ini

Editor: Adrianus Adhi
Kolase Sriwijaya Post
Ilustrasi 

SURYAMALANG.com - Seorang terduga teroris yang tertangkap di Palembang membuat pengakuan mengejutkan kepada polisi.

Melansir dari Sriwijaya Post, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku mendapat informasi hasil obrolan dengan dua terduga teroris asal Riau yang ditangkap di Palembang, Selasa (15/5/2018).

Kedua teroris itu menyebut polisi sebagai kafir harbi yang harus dimusnahkan.

Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Palembang, Zulkarnain menceritakan kronologis penangkapan dan hasil obrolannya dengan kedua pelaku berinisial HS alias AA dan HH alias AA.

Baca: Aktivitas 3 Terduga Teroris Sebelum Ditangkap Densus 88 di Probolinggo

Keduanya mengubah nama setelah masuk dalam kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Dari obrolannya itu, Zulkarnain menyebut kedua pelaku hafal dengan Pancasila tetapi benci dengan dasar negara itu.

Mereka ingin merubah Pancasila menjadi khilafah sebagai target perjuangannya.

"Mereka mengaku hafal Pancasila, tapi tidak pancasilais dan sangat tidak senang dengan Pancasila.

Saya bilang sama mereka sila pertama ketuhanan yang maha esa, artinya kita beragama.

Mereka ngotot, jadi saya anggap mereka bebel, mungkin mereka juga anggap saya bebel," ujarnya.

Baca: Mengharukan! Sambil Sujud, Risma Minta Maaf ke Takmir Masjid dalam Pertemuan di Surabaya

Zulkarnain mengatakan, mereka mengaku menganut paham salafiyah melalui pengajian. Mereka juga belajar tentang agama dari internet sehingga mudah mengikuti ajaran sesat.

Bagi keduanya, sambung Zulkarnain, semua orang yang di luar kelompoknya adalah kafir. Terkhusus bagi polisi, mereka anggap sebagai kafir harbi atau kafir musuh utama yang harus dimusnahkan.

"Tapi mereka beraksi tidak sembunyi-sembunyi, harus berhadapan, misalnya mau ngebom," kata dia.

Zulkarnain menambahkan, selama ini kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS ini berdiam diri dan tetap seperti warga biasa.

Setelah kerusuhan di Mako Brimob, mereka akhirnya keluar dan bermaksud melakukan amaliah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved