Malang Raya
Pemkot Malang Jajaki Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Kerjasama itu terkait beberapa hal antara lain pendidikan, pengabdian masyarakat kampus, pemberdayaan masyarakat, juga di bidang pariwisata.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membuka pintu untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi di Kota Malang.
Kerjasama itu terkait beberapa hal antara lain pendidikan, pengabdian masyarakat kampus, pemberdayaan masyarakat, juga di bidang pariwisata.
Penjajakan kerjasama antara Pemkot Malang dan sejumlah perguruan tinggi ini dibicarakan dalam acara silaturahmi antara Forkompimda Kota Malang dengan perguruan tinggi di Kota Malang di Balai Kota Malang, Senin (20/8/2018).
Pemkot Malang mengundang lima perwakilan perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang, perwakilan perguruan tinggi swasta (PTS) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).
Plt Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan, ada sejumlah hal yang bisa dikerjasamakan dan dibicarakan dengan pihak perguruan tinggi di Kota Malang.
"Detail kebutuhan masih kami list. Namun pada prinsipnya Pemkot Malang membuka kerjasama dengan perguruan tinggi di Kota Malang. Kami tegaskan bahwa inilah potret Kota Malang, dan kira-kira apa saja yang bisa dikomunikasikan dan kerjasamakan," ujar SUtiaji.
Beberapa hal yang dikemukakan oleh Pemkot Malang kepada pihak PT antara lain perihal jadwal wisuda yang berkorelasi dengan kemacetan dan okupansi hotel. Sutiaji menyarankan PT tidak melakukan wisuda di akhir pekan, antara hari Sabtu dan Minggu saja.
"Karena hari Sabtu dan Minggu itu jalanan Kota Malang sudah relatif macet. Di sisi lain, okupansi hotel sudah penuh di akhir pekan. Nah, saya usulkan bagaimana kalau wisuda itu di hari aktif (week days). Sehingga jalanan tidak terlalu macet, serta membantu okupansi hotel yang biasanya sepi di hari aktif," tegas Sutiaji.
Selain itu, Pemkot Malang juga mengharapkan PT di Kota Malang mendahulukan kuota bidik misi untuk pelajar asal Kota Malang.

"Sedangkan dari perwakilan kampus ada usulan soal pendampingan UMKM terutama di proses packagingnya, juga usulan tentang manajemen pariwisata yang terintegrasi," imbuhnya.
Pemkot Malang, kata Sutiaji, juga menyilahkan PT di Kota Malang menjadikan Kota Malang sebagai 'laboratorium' nyata dalam hal pengabdian kampus kepada masyarakat.
Sementara itu, Ketua Aptisi Jatim Suko Wiyono menegaskan ada beberapa usulan dari perwakilan PT kepada Pemkot Malang. "Ada banyak hal yang kami bicarakan, antara lain tentang bidik misi, juga sektor pariwisata," kata Suko.
Menurut Suko, Kota Malang yang tidak memiliki destinasi wisata alam harus bisa mengelola pariwisatanya secara baik. Pengelolaan manajemen pariwisata itu antara lain dengan melibatkan semua pelaku usaha, seperti travel, guide, bahkan sampai sopir angkutan umum.
"Dilakukan secara terintegrasi. Seperti contoh di sejumlah negara luar itu, sopir angkutan umum dididik untuk menjadi guide sembari mengantar penumpang," kata Suko.