Gus Ipul Tegaskan Tak Golput di Pilpres, Ini Sosok yang Dipilih

SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan tetap akan memberikan dukungan di pemilihan presiden 2019 mendatang.

Namun, untuk menentukan figur yang akan dipilihnya, Gus Ipul masih menunggu rekomendasi dari ulama.

Baik untuk tetap mendukung calon petahana, Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin atau pun pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

”Untuk saat ini masih belum ada nama yang kami dukung,” kata Gus Ipul kepada SURYAMALANG.COM ketika ditemui di Surabaya, Jumat (7/9/2018).

”Saya akan mempertimbangkan masukan dari ulama dan kiai yang selama ini menjadi pedoman saya dalam melangkah,” lanjutnya.

Gus Ipul mengungkapkan bahwa satu di antara pertimbangan ulama nantinya didasarkan pada perkembangan ekonomi dalam negeri mendatang.

Selain itu, nilai tukar rupiah saat ini yang terus menurun juga menjadi salah satu pertimbangan para ulama bersama pihaknya.

”Batas waktunya adalah dua bulan kedepan. Kalau dua bulan ke depan tak ada perkembangan, maka sudah jelas arahnya,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.

Meskipun demikan, apabila nantinya telah memberikan dukungan, Gus Ipul menegaskan tak akan menjadi juru kampanye tim sukses manapun.

Gus Ipul mengatakan bahwa pihaknya memilih untuk menyelesaikan masa kerjanya sebagai Wakil Gubernur hingga Februari 2019 mendatang.

”Tak mungkin saya menjadi juru kampanye,” kata Gus Ipul yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Untuk diketahui, Gus Ipul pada pilkada serentak lalu ikut mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur Jawa Timur yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.

Sayangnya, pada pilkada yang berlangsung pada 27 Juni 2018 lalu, Gus Ipul kalah dari sang rival, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Namun, perolehan suara Gus Ipul yang menyentuh angka sembilan juta suara tetap menjadi pertimbangam para kandidat capres.

Apalagi, Gus Ipul yang juga salah satu Ketua PBNU ini juga memiliki kedekatan dengan beberapa ulama dan kiai sepuh di Jawa Timur.

”Bulan depan kiai akan kembali berkumpul untuk membicarakan hal ini,” pungkasnya.