Nasional
Hari Palang Merah Indonesia: Ini Penjelasan Soal Bayar Mahal Darah dari PMI Padahal Donornya Gratis
Hari Palang Merah Indonesia: Darah dari PMI Harus Bayar Mahal Padahal Donornya Gratis, Begini Penjelasannya
Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com - Darah sangat penting di dalam tubuh manusia.
Namun seringkali orang bertanya kenapa donor darah gratis tapi menerimanya harus bayar.
Berikut penjelasannya.
Kebutuhan darah di Indonesia sangatlah tinggi.
Mulai untuk menolong persalinan, mengobati suatu penyait, dan penanganan kecelakaan yang korbannya mengalami kekurangan banyak darah.
Baca: Perlakuan Milan Petrovic di Ruang Ganti Pemain Hingga Berbuah Kemenangan untuk Arema FC
Baca: Arema FC Naik Posisi Klasemen, Pelatih Sebut Timnya Tak Tampil Sempurna saat Lawan Madura United
Baca: Sebanyak 243 Perguruan Tinggi di Indonesia Sedang Tahap Merger
Saat ini muncul anggapan miring mengenai transfusi darah yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia atau PMI.
Salah sautnya mengenai mahalnya harga daraha yang dibutuhkan per kantongnya.
Masalah mengenai mahalnya harga satu kantong darah yang sekarang mencapai Rp 360.000 per kantong membuat masyarakat bertanya, kenapa mahal sekali untuk membeli satu kantong darah?
Dr. Farid selaku Ketua Pengurus Pusat PMI Bidang Kesehatan, Bantuan Sosial, Donor Darah dan Rumah Sakit PMI memberikan penjelasan seperti ini.
Baca: Menang 2-0, Arema FC Berhasil Putus Rekor Tak Terkalahkan Madura United
Baca: Terungkap Kisah di Balik Gol Salto Gareth Bale di Final Liga Champions Musim Lalu
Baca: Pernyataan Unair Soal Kegiatan yang Tewaskan 2 Mahasiswa di Pantai Bantol, Kabupaten Malang
“Semua darah dari PMI itu gratis enggak harus bayar! Tapi, memang ada biaya yang harus di keluarkan, tapi untuk BPD atau Biaya Pemrosesan dari darah itu sendiri karena gak bisa langsung disalurkan dari pendonor ke penerima bukan buat bayar darahnya.” ucap Dr. Farid seperti dilansir SURYAMALANG.com dari Intisari.ID, Senin (17/9/2018).
Proses pengambilan darah dari pendonor memang tidak bisa langsung diberikan kepada penerima.
Ada tahapan yang harus dilakukan selama 6 jam sebelum darah bisa diberikan kepada penerima.
Darah harus melalui tahap uji kelayakan bebas penyakit seperti HIV, Malaria, dan Hepatitis.
Juga dilihat kualitas darah yang bisa diberikan kepada penerima.
Baca: Raffi Ahmad Sebut Nagita Slavina Tak Becus Urus Anak Gara-Gara Rafathar Rewel, Suasana jadi Beda
Baca: Soimah Dikerjai Anaknya yang Lagi Ulang Tahun, Minta Diarak Sampai ke Jalan, Begini Endingnya
Baca: Gaji PNS Naik 5 Persen Malah Bikin Pemkab Malang Bingung
Harga kantong darah yang masih impor pun menjadi salah satu faktor kenapa harga sekantong darah begitu mahal.