Pasuruan

BEM Pasuruan: Jangan Jual Idealisme Mahasiswa untuk Kepentingan Pilpres

"Tujuannya untuk mengajak semua elemen mewujudkan Pilpres dan Pileh 2019 di Pasuruan, aman , damai dan sejuk," tambahnya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: yuli
galih lintartika
Cangkrukan dan Ngopi Santai Kapolres Pasuruan dan Anggota TNI - Polri bersama BEM dan Elemen Mahasiswa se-Kabupaten Pasuruan, Senin (1/9/2018) malam di rumah dinas Kapolres Pasuruan. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Jangan sampai orientasi mahasiswa berupa idealisme dijual untuk kepentingan politik di musim Pilpres dan Pileg 2019.

Hal itu ditegaskan Muhammad Bagus Sulistyawan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Yudharta dalam acara Cangkrukan dan Ngopi Santai Kapolres Pasuruan dan Anggota TNI - Polri bersama BEM dan Elemen Mahasiswa se-Kabupaten Pasuruan, Senin (1/9/2018) malam di rumah dinas Kapolres Pasuruan.

Kepada Surya, Bagus, sapaan akrabnya mengatakan, Idealisme merupakan sebuah kemewahan terakhir yang dimiliki mahasiswa.

Kata dia, jangan sampai kemewahan berupa idealisme yang dimiliki mahasiswa dijual untuk kepentingan politik di Pilpres dan Pileg 2019. "Mari jaga idealisme ini. BEM bukan untuk dijual dan dijadikan sebagai alat politik. Jaga marwah BEM ini. Hidup mahasiswa," kata dia.

Bagus menjelaskan, di musim politik seperti ini, BEM harus ikut andil dalam menjaga keamanan dan ikut mensukseskan jalannya Pilpres dan Pileg 2019. Jangan terlibat di dalamnya. "Kami berpesan kepada para mahasiswa jangan sampai mahasiswa menjual idealismenya untuk kelompok tertentu dalam Pemilu 2019," tambah dia.

Selain itu, ia menyebut Indonesia adalah negara yang majemuk, dari sabang smpai marauke, terdiri dari berbagai suku dan agama. Pancasila saat ini tidak diamalkan. Tidak heran banyaknya pertengkaran berbagai kelompok, suku dan agama serta terjadi disintegrasi negara. Siapa yang harus menjaga hal tersebut, adalah mahasiwa sebagai agent of change.

"Kami berharap, melalui Cangkrukan dan Ngopi Santai bersama Kapolres Pasuruan dan Anggota TNI POLRI merupkan pintu awal untuk berintegrasi antara mahasiswa dengan TNI Polri dalam menjaga Kamtibmas di wilayah Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Pasuruan pada khususnya," tambahnya.

Acara ini diinisiasi oleh Polres Pasuruan. Bukan hanya sekadar acara cangkrukan dan ngopi bersama tapi juga ada deklarasi dan penadatangan deklarasi oleh BEM se-Kabupaten Pasuruan. Isi deklarasi ini diantaranya adalah Ikut berperan aktif mendukung program Polres Pasuruan dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakar di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kedua, dengan sepenuh hati mendukung dan mensukseskan terselenggaranya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif Tahun 2019 di wilayah Kabupaten Pasuruan dengan aman dan damai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, bersatu padu melawan faham radikalisme, ujarah kebencian, tindakan intoleransi, menolak berita Hoax, menjadi pelopor dan pengawal pembangunan, menjaga kerukuna dan persaudaraan di wilayah Kabupate. Pasuruan demi keutuhan bangsa dan negara.

Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengaku bersyukur bisa duduk bersama dan ngopi santai dengan rekan - rekan mahasiswa. Kata dia, ini momen langka, karena tepat di hari kesaktian Pancasila, pihaknya bisa bertemu dengan anak - anak muda harapan bangsa di masa depan. "Ayo kenang dan gelorakan semangat Pancasila. Tegakkan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Ia mengungkapkan, pertemuan ini sebenarnya bertujuan untuk mengajak mahasiwa berperan dalam menjaga keberagaman yang ada di Kabupaten Pasuruan menjelang pesta demokrasi besar - besaran tahun depan.

Kata dia, pihaknya akan memperbanyak cangkrukan dan duduk bersama dengan semua elemen di Kabupaten Pasuruan. "Tujuannya untuk mengajak semua elemen mewujudkan Pilpres dan Pileh 2019 di Pasuruan, aman , damai dan sejuk," tambahnya.

Mantan Kapolres Lumajang ini menjelaskan, posisi hari ini, Ulama dan umaro ( Pemerintah, TNI-Polri) sudah bekerja sama untuk ngemong masyarakat yang beragam di Pasuruan agar tetap aman, damai dan sejuk. Makanya, pihaknya sengaja mengajak mahasiswa untuk ikut di dalamnya untuk menjaga keberagaman di Indonesia, namun tetap bisa rukun dan berdampingan.

"Rekan - rekan mahasiswa boleh kritis dalam memberikan masukan. Tapi, Indonesia adalah rumah kita, Kita harus bangga dengan Indonesia. Jangan sampai ada yang mencerca dan mencaci agama tertentu, suku tertentu maupun golongan tertentu. isi diri kita dengan baik dan tularkan yang positif bagi masyarakat. Jaga Rumah kita Indonesia, jaga rumah kita Kabupaten Pasuruan," tutupnya.

Tags
Pasuruan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved