Tulungagung
Pria Asal Kediri Edarkan Uang Palsu di Kawasan Pinggiran Tulungagung, Pakai Cara Beli Rokok
Toko kecil di kawasan pinggiran rawan menjadi tempat peredaran uang palsu. Seperti yang dilakukan pria Kediri di Tulungagung ini.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG – Polisi Tulungagung menangkap Noveka Setiawan (40) pada Rabu (3/10/2018).
Pria asal Kelurahan Pojok, Mojoroto, Kota Kediri itu diduga mengedarkan uang palsu di sejumlah toko kecil.
Penangkapan Noveka bermula dari aksi tipu-tipu di Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu.
( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Kecelakaan, Kebakaran, sampai Perjuangan Tenaga Honorer )
Saat itu Noveka membeli rokok menggunakan uang palsu.
“Dia membeli dua rokok menggunakan uang palsu pecahan Rp 50.000 ke toko kecil.”
“Harapannya, dia mendapat kembalian uang asli,” tutur AKP Pudji Widodo, Kapolsek Boyolangu kepada SURYAMALANG.COM.
( Baca juga : Suami Ikuti Istri Berjilbab Rapi Pamit ke Rumah Keluarga, Ternyata Masuk Kamar Bareng Pria Lain )
Saat menyadari uang pembayaran dari Noveka adalah uang palsu, korban mencoba mencari Noveka.
Korban menemukan Noveka di Dusun Talapan, Desa Waung, Kecamatan Boyolangu.
Saat itu Noveka baru saja membelanjakan uang palsu di toko milik Sri Purwoningsih (59).
( Baca juga : Boneka Flanel Karya Retno Pernah Diabaikan Risma, Kini Jadi Jujukan Bule dan Suvenir Asian Games )
Dibantu warga, korban menangkap Noveka. Selanjutnya Noveka diserahkan ke anggota Polsek Boyolangu.
“Dari penyidikan yang kami lakukan, tersangka sudah beraksi di 12 toko.”
“Modusnya sama, yaitu membeli rokok menggunakan uang palsu pecahan Rp 50.000,” tegas Widodo.
( Baca juga : Ratusan Orang Tinggalkan Seluruh Harta Benda di Sulawesi, Lega Kembali ke Jawa )
Dalam kasus ini, polisi menyita aneka jenis rokok, uang asli sebesar Rp 1.475.000, dan 187 lembar uang palsu pecahan Rp 50.000.
“Awalnya total uang palsu itu sebanyak Rp 2 juta. Jadi uang palsu yang sudah dibelanjakan sebesar Rp 700.000,” tutur Widodo.
Sasaran tersangka adalah toko-tokok kecil di wilayah pinggiran.
( Baca juga : Gadis Lakukan Transplantasi Wajah Padahal Baru 22 Tahun, Penyebabnya Sungguh Tak Terduga )