Surabaya
Mencari Sosok Provokator Ajakan Bakar Gedung Grahadi dan Markas Polisi, Pertemuan 70 Orang di Warkop
Mereka Pakai WA, mereka berkumpul mengadakan titik kumpul di salah satu tempat ngopi atau warkop. Ada kurang lebih 70 orang
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
UPDATE Polda Jatim Tangkap 2 Sosok Provokator Pembuat Pamflet Ajakan Bakar Gedung Grahadi dan Markas Polisi, Ajak Kumpul 70 Orang di Warkop Lewat Grup WhatsApp
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Polda Jatim terus mengungkap sosok- sosok pembakar gedung Negara Grahadi dalam kerusuhan pada 30 Agustus 2025.
Setelah mengumumkan penangkapan 9 terduga pembakar Gedung Grahadi, Polda Jatim juga mengungkap penangkapan dua orang terduga pelaku baru, Kamis (4/9/2025) malam.
Dua terduga pelaku yang baru ditangkap itu diduga merupakan sosok provokator dalam kasus kerusuhan seusai demontrasi selama dua hari di Surabaya yang berujung pembakaran Gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari, dan Pos Polantas di Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast belum mengungkap dua sosok terduga pelaku tersebut.
Namun, ia tak menampik bahwa mereka ditangkap dari dua lokasi berbeda pada Kamis malam.
Mereka, ditengarai terlibat dalam penghasutan dan provokasi melalui konten unggah platform medsos yang dikelola mereka sendiri.
Konten yang dimaksud bermuatan informasi untuk melakukan kerusuhan di tengah pelaksanaan demontrasi, beberapa waktu lalu.
Jules menyebut, kedua terduga pelaku itu, disebut-sebut memproduksi konten melalui medsos untuk melakukan ajakan perusakan dan pembakaran bangunan objek vital negara, termasuk aparat kepolisian.
"Tadi malam kami menangkap 2 pelaku. Ternyata dari hasil pengembangan ditemukan ajakan untuk melakukan unjuk rasa (Unras), bukan sekadar Unras tapi melakukan upaya-upaya kerusuhan, menimbulkan kekacauan, menyerang objek-objek vital nasional. Menyerang Gedung Grahadi, yang kita tahu, gedung grahadi adalah cagar budaya," ujarnya seusai Konferensi Pers di Gedung Bharadaksa Mapolrestabes Surabaya, Jumat (5/9/2025).
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara terhadap keduanya. Jules mengungkapkan, kedua terduga pelaku itu ditengarai melakukan ajakan terhadap sekitar 70 orang untuk dikumpulkan di sebuah warung kopi (warkop) Kota Surabaya sebelum melancarkan aksi kerusuhan.
"Mereka Pakai WA, mereka berkumpul mengadakan titik kumpul di salah satu tempat ngopi atau warkop. Ada kurang lebih 70 orang yang diajak berkumpul. Ada dari Surabaya, dan ada dari luar Surabaya," katanya.
Saat dicecar mengenai kemungkinan dugaan adanya sosok dalang lain yang memiliki kewenangan lebih besar atas tindak-tanduk dua orang terduga pelaku tersebut, Jules tak menampiknya. Namun, ia masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang sedang dilakukan Anggota Ditreskrimum Polda Jatim.
"Menurut pengakuan 2 yang bersangkutan, ada lagi yang menyampaikan terkait kegiatan ini, dan masih kami dalami. Jadi dia tidak mengakui mengumpulkan 70 orang. Namun, dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari tempat dan titik kumpul. Status hukum dalam proses. Baru tadi kami amankan," katanya.
Update terbaru, Polda Jatim telah mentapkansejumlah 41 orang ebagai tersangka karena terlibat pembakaran, pengerusakan, serta penjarahan Gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari, dan Pos Polisi se-Surabaya, pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.