Tulungagung
Ribuan Pendekar Perusak di Tulungagung itu Berasal dari Trenggalek, Kediri dan Blitar
Ribuan pendekar itu dari Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kediri dan Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol M Khoiril mengatakan, tidak ada kelalaian dalam kejadian penyerangan permukiman warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung pada Minggu (7/10/2018) dini hari.
Dalam kejadian itu satu orang kritis, dua orang terluka, 10 rumah dirusak, 7 motor dirusak dan dibakar serta sebuah musala dirusak.
Khoril mengungkapkan, ada ribuan massa dari perguruan silat yang melintas di Kecamatan Bandung.
Mereka berasal dari Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kediri dan Tulungagung.
Mereka baru saja mengikuti kegiatan di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Pihaknya sudah mengantisipasi dengan melakukan penjagaan di sepanjang rute yang ditempuh massa.
“Ada dua titik yang kami jaga, satu di perbatasan Durenan (Trenggalek) dan Kecamatan Bandung, serta di Gondang (berbatasan dengan Trenggalek),” ungkap Khoiril.
Namun ternyata hampir semua massa berbelok ke arah Kecamatan Bandung.
Sedangkan yang lewat jalan nasional di Kecamatan Gondang sekitar 100 orang saja.
Saat terjadi perusakan polisi kesulitan mengidentifikasi pelaku karena malam dan jumlah massa ribuan orang.
“Jumlah kami di setiap perbatasan ada satu peleton. Belum yang menggunakan motor,” tambah Khoiril.
Khoiril berjanji untuk menangkap para pelaku dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Karena itu Khoiril meminta masyarakat untuk membantu jika mempunyai bukti kejadian itu.
“Kami masih mencari saksi-saksi. Pelaku sulit dilacak karena informasi yang minim,” katanya.
Minggu siang ribuan massa dari Kecamatan Bandung melakukan protes ke Polres Tulungagung.
Mereka menuntut polisi mengusut tuntas penyerangan di Desa Suruhan Lor.
Selain itu massa juga mempertanyakan 11 laporan penyerangan pendekar silat yang tidak pernah diusut.