Lamongan
Gadis 15 Tahun di Lamongan Obesitas Sampai 200 Kg, Pengakuannya Makan Hanya 2 Kali Sehari
Silvia Dwi Susanti yang baru 15 tahun terpaksa putus sekolah karena obesitas, malu dengan bobot tubuhnya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN -Kasus obesitas dialami seorang remaja putri warga Desa Cangkring Kecamatan Bluluk Lamongan, Jawa Timur.
Silvia Dwi Susanti, gadis yang baru berusia 15 tahun terpaksa putus sekolah karena malu dengan bobot tubuhnya yang luar biasa.
Saat ini berat badannya mencapai hampir 2 kwintal alias 200 Kg, berat badan yang tak sebanding dengan usia dan perkembangan normal badan manusia pada umumnya.
Silvia hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 3 SD.
Ia memilih berhenti sekolah saat menginjak kelas 4 karen akondisi tubuhnya yang terus tumbuh besar.
Alasannya, ia malu dengan kondisi badannya yang terus membesar dan juga karena sudah sulit bergerak.
"Saya sejak kelas 4 MI (setara SD) sudah tidak sekolah, malu," kata Silvia ketika ditemui wartawan di rumahnya belum lama ini.
Saat ia kelas 4 MI berat badannya sudah mencapai 139 kg.
"Saya tiap hari makannya hanya 2 kali," ungkapnya.
Kedua orang tuanya, Suroso dan Misri tak kuasa dengan keputusan putrinya untuk tidak lagi sekolah.
"Mau gimana, lha wong anaknya malu," kata Misri.
Perkembangan berat badan anaknya itu memang tidak lazim, seperti perkembangan sebayanya.
Rutinitas Silvia setiap hari kini hanya menikmati program-program TV dan sesekali berjalan selama beberapa menit.
Peningkatan berat badan Silvia diketahui sejak usia 9 tahun.
Saat itu, tubuh Silvia terus membesar meski hanya makan 2 kali sehari.