selebrita
'Pagi-pagi Pasti Happy' Dilaporkan ke KPI, Kriss Hatta Beri Klarifikasi
Kriss Hatta baru-baru ini diisukan akan mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melaporkan salah satu program televisi.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com – Kriss Hatta baru-baru ini diisukan akan mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melaporkan salah satu program televisi.
Baru-baru ini beberapa artis diketahui mendatangi kantor KPI untuk melaporkan sebuah program televisi atas tuduhan pencemaran nama baik.
Program televisi itu tak lain adalah Pagi-pagi Pasti Happy yang dibawakan oleh Nikita Mirzani, Billy Syahputra, dan Uya Kuya.
Baru-baru ini berhembus kabar bahwa Kriss Hatta turut menuntut program televisi tersebut ke KPI.
Baca: Komentar Billy Syahputra Saat Tahu Kriss Hatta Dukung Hubungannya dengan Hilda Vitria
Baca: Kriss Hatta Kepergok Pakai Cincin yang Mirip Milik Billy, Reflek Dilempar, Lalu Ini yang Terjadi
Namun, dilansir dari wawancara dengan Grid.id, Kirss Hatta membantah isu tersebut.
“Nggak ada,” kata Kriss hatta.
“Siapa yang bilang?”
“Makanya make sure dulu,” kata Kriss hatta saat dihubungi tim Grid.id melalui sambungan telepon.
Namun, Kriss Hatta mengakui bahwa ada beberapa pihak yang mengajaknya untuk turut melaporkan program tersebut.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Inter Milan vs AC Milan, Liga Italia Serie A Minggu 21 Oktober 2018
Baca: Festival Gandrung Sewu Angkat Tema Kepahlawanan Dan Geliatkan Ekonomi Lokal Banyuwangi
Namun karena merasa dirinya tak ada kepentingan, maka Kriss Hatta memutuskan untuk tidak hadir ke KPI pada Kamis 18 Oktober 2018.
“Itu yang ke sana yang ada keperluan.”
“Akunya diajak, tapi aku berpikir buat apa?”
“Orang aku nggak ada keperluan,” ujar Kriss Hatta.
Selain itu Kriss Hatta mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak ada niatan untuk menuntut program televisi tersebut.
Baca: Persib Vs Persebaya, Ezechiel dan Irfan Jaya Kembali Perkuat Klub Masing-masing
Baca: Dosen FKIP Unej Terima Anugerah Sutasoma 2018, Kategori Penulis Buku Sastra Multikultural
“Jadi biar mereka aja yang punya keperluan ke sana.”