UGM Diminta Stop Klarifikasi Ijazah Jokowi Jangan Bela Mati-matian, Pakar: Dianggap 'Melindungi'
UGM diminta stop klarifikasi ijazah Jokowi jangan bela mati-matian, pakar: podcast tidak cukup justru terkesan 'melindungi mantan presiden'.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Kasus ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang sampai kini masih dipertanyakan keasliannya menjadi sorotan pakar hingga tokoh politik.
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai kampus yang memberikan gelar S1 kepada kepada Jokowi diminta untuk berhenti memberikan klarifikasi terkait asli atau tidaknya ijazah alumninya tersebut.
Pakar menilai podcast yang dibuat oleh UGM dengan menghadirkan rektor, wakil rektor hingga dekan itu tidak cukup untuk membuat publik percaya.
Selain itu, ada dampak buruk yang nantinya bisa menimpa UGM jika dianggap "melindungi mantan Presiden".
Baca juga: SOSOK Bambang Tri Mulyono Penulis Buku Jokowi Undercover Bebas Bersyarat Usai 2 Tahun, Susul Gus Nur
Salah satu pendapat muncul dari mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Mahfud MD tegas meminta UGM berhenti membela mati-matian ijazah Jokowi sebab kampus sudah beberapa kali buka suara menjelaskan soal.
"Menurut saya, UGM sudahlah melakukan penjelasan itu cukup kemarin, jangan ikut lagi menjelaskan" kata Mahfud, Selasa (26/8/2025) dalam channel Youtube-nya, Mahfud MD Official.
"Sudah cukup itu aja. Nggak usah katakan bahwa Joko Widodo itu orangnya gitu" imbuhnya.
"Pokoknya kalau ijazah itu sudah dikeluarkan ya urusan di luar, kalau ada yang memalsu dan sebagainya, dipakai oleh orang lain yang sebenarnya bukan Joko Widodo yang itu, urusan di luar bukan urusan UGM" jelas Mahfud.
"UGM jangan terlalu mati-matian membela," lanjutnya.
Baca juga: Pesan Jokowi Tunjukkan Kebahagiaan Sejati Bersama 5 Cucu Jeda Dari Polemik Terasa Lebih Hidup
Mahfud mengatakan, rektor UGM cukup menyatakan pihaknya telah menerbitkan ijazah Jokowi sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM, dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret.
"Jadi, Bu Ova, Bu Rektor, katakan itu terus-menerus bahwa UGM telah mengeluarkan ijazah untuk orang bernama Joko Widodo dengan bukti-bukti ini, konkret" ucapnya.
"Sesudah ijazah diberikan bahwa itu digunakan oleh orang lain atau hilang lalu dipalsukan atau apa, itu bukan urusan UGM. Tapi kalau minta ke UGM ini kan gitu aja, nggak usah membela lagi," terang Mahfud.
Menurut Mahfud, perdebatan seputar ijazah Jokowi biarlah terjadi antara pelapor ijazah palsu, yakni Ahli digital forensik, Rismon Sianipar Cs dengan Jokowi sendiri dan diselesaikan secara hukum seperti yang sudah berjalan sekarang ini.
"Biar perdebatan tuh terjadi antara Rismon dan pendukungnya Pak Jokowi atau apa, biar aja di situ, lalu kan hukum ujungnya, silakan aja gitu" katanya lagi.
2 Senjata Persib Bandung Hadapi Arema FC, Berkat Persebaya Kunci Kemenangan Makin Dekat |
![]() |
---|
Inilah 12 Desa di Kabupaten Langkat Sumatera Utara Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,6 M |
![]() |
---|
Masa Kontrak Kerja PPPK Paruh Waktu 2025, Bisa Diperpanjang? Ini 9 Penyebab Dipecat dari Instansi |
![]() |
---|
Erick Thohir Mundur dari Ketum PSSI Setelah Jabat Menpora? Nasibnya di Tangan FIFA |
![]() |
---|
PROFIL Afriansyah Noor Wamenaker Pengganti Immanuel Ebenezer Tersandung Korupsi, Menteri Era Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.