Arema Malang
Pelatih PSIS Semarang Akui Pemainnya Sempat Panik Ketika Menjamu Arema FC
Akibat kepanikan itu, gawang PSIS Semarang harus terbobol oleh tendangan keras Dendi Santoso pada menit ke-72.
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Meski berhasil mengalahkan Arema FC di kandang, Stadion Moch Soebroto Magelang, Minggu (4/11/2018) kemarin, dengan skor 1-2, PSIS Semarang ternyata sempat panik ketika berhadapan dengan Singo Edan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Jafri Sastra Pelatih PSIS Semarang. Menurutnya, kondisi panik yang dialami tim asuhannya terjadi karena permainan Arema FC yang terus menekan dan bermain terbuka.
Akibat kepanikan itu, gawang PSIS Semarang harus terbobol oleh tendangan keras Dendi Santoso pada menit ke-72.
Baca: Kalah di Kandang PSIS Semarang, Pelatih Arema FC Sebut Kinerja Wasit Sangat Buruk
Gol penyama kedudukan 1-1 itu menjadi bukti kondisi panik yang dialami Bruno Silva dkk, sebelum akhirnya dapat memang 2-1 atas Arema FC.
"Ya, kami memang dalam kondisi sedikit tertekan. Anak-anak panik. Ada masalah komunikasi. Selalu saya katakan pada mereka, ketika kami kebobolan, itu berarti ada komunikasi yang tidak berjalan lancar," kata Jafri Sastra, Senin (5/11/2018).
Mantan pelatih Semen Padang itu menjelaskan, kebobolan yang dialami PSIS kemarin menjadi pelajaran berharga bagi timnya untuk menatap laga kedepan melawan Borneo FC, Jumat (9/11/2018) mendatang.
"Dari kebobolan itu kami belajar setiap waktunya untuk memperbaiki itu. Dan saya respek pada anak-anak ketika skor sama mereka tidak langsung tertunduk tapi mereka berusaha untuk buat gol lagi," ujarnya.
"Masih ada lima pertandingan kedepan, kami juga tidak puas dengan hasil yang kami dapatkan lawan Arema kemarin. Kami akan tetap bekerja keras kedepan," tambah Jafri.
