Breaking News

Nasional

Selama Satu Setengah Bulan Kampanye, Prabowo dan Sandiaga Uno Sudah 3 Kali Meminta Maaf

Selama Satu Setengah Bulan Kampanye, Prabowo dan Sandiaga Uno Sudah 3 Kali Meminta Maaf karena 3 Kesalahan

Editor: eko darmoko
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilhan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2019). Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua. 

SURYAMALANG.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengingatkan tentang seringnya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan kesalahan.

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mencatat, setidaknya sudah tiga kali Prabowo-Sandiaga menyampaikan permintaan maaf.

"Dalam masa kampanye yang berlangsung sekitar satu setengah bulan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan minta maaf," ujar Raja ketika dihubungi, Rabu (14/11/2018).

Apa saja kasus yang disorot Raja Juli?

1. Ketika aktivis Ratna Sarumpaet terbukti berbohong soal memar di wajahnya

Prabowo meminta maaf karena ikut menyebarkan kabar yang tidak benar itu.

Ia mengaku tergesa-gesa dalam menyikapi dan merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

2. Terkait polemik "tampang Boyolali"

Melalui rekaman video, Prabowo meminta maaf jika ada yang tersinggung dengan ucapannya itu.

Prabowo merasa sama sekali tidak berniat menghina warga Boyolali.

3. Sandiaga meminta maaf setelah melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama

Sandiaga menyampaikan permohonan maaf terkait dirinya melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

"Mungkin rakyat akan memaafkan, tapi tetap mencatat dan tidak melupakan," ujar Raja Juli.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan, ini merupakan peringatan agar Prabowo-Sandiaga berpikir sebelum berbuat sesuatu.

Sebab, menurut dia, masalah tidak akan selesai hanya dengan meminta maaf.

"Kalau semua tindakan-tindakan politik yang berdampak besar terutama berdampak negatif itu hanya selesai dengan minta maaf, saya kira ke depan orang-orang akan banyak berbuat tanpa dipikir," kata Karding.

Baca: Bertemu di Singapura, Inilah Kalimat Sapaan yang Diucapkan Presiden Jokowi kepada Vladimir Putin

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved