Malang Raya
Pembangunan Pasar Sayur Kota Batu Tersendat dan Dilanjutkan Tahun 2019 Mendatang, Ini Penyebabnya
Proses lelang Pasar Batu unit sayur tahap tahun 2018 gagal. Tentunya, secara otomatis pembangunan juga gagal dilakukan di tahun 2018
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Proses lelang Pasar Batu unit sayur tahap tahun 2018 gagal. Tentunya, secara otomatis pembangunan juga gagal dilakukan di tahun 2018 dan akan dilanjutkan di tahun 2019 menggunakan APBD 2019.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengakui jika gagalnya lelang Pasar Batu unit sayur tahap dua senilai Rp 5 Miliar ini karena peserta lelang tidak ada yang memenuhi syarat.
Dewanti mengakui daripada dipaksakan, lebih baik ditunda beberapa bulan dan dilanjutkan perencanaan berikutnya.
"Ya memang Pasar Sayur itu peserta lelang tidak ada yang memenuhi syarat. Tidak apa-apa ditunda beberapa bulan dan dilanjutkan tahun 2019, dari pada dipaksakan, nanti malah tidak sempurna," kata Dewanti, Minggu (18/11/2018).
Ia menginginkan tahap dua itu nanti bisa memberikan wadah yang pas dan bermanfaat bagi pedagang sayur di Kota Batu. Ia tidak ingin nantinya jika dipaksakan harus selesai akhir tahun, bangunan tidak sempurna. Atau justru malah membahayakan pedagang di sana.
"Setelah didok APBD 2019 akhir tahun nanti, baru kita buka lagi lelangnya. Biar bagus bangunannya kan untuk pedagang di Kota Batu," imbuhnya.
Dengan begitu, nantinya anggaran pasar sayur itu sudah dipastikan jadi Sisa Kelebihan Anggaran (Sipla). Ia memastikan kalau perencanaan pasar Sayur itu sudah dimasukkan ke dalam APBD 2019. Dari pantauan surya, kondisi pasar Sayur juga masih belum banyak pedagang.
Beberapa memang sudah ada pedagang yang menempati bedak yang sudah jadi tetapi masih belum semua pedagang. Rumanti salah satu pedagang mengatakan beberapa pedagang masih belum menempati bedak baru. Karena masih ada yang menunggu pembangunan tahap dua selesai.
"Masih ada yang berjualan di Pasar Karangploso, sambil nunggu di sini. Karena kan di sini sistem penempatannya masih disewakan, jadi kami nempatin masih sementara, sembari nunggu tuntas semua, baru kami dapat bedak tetap," ungkapnya.
Jumlah pedagang Pasar Sayur Kota Batu total pedagang ada 60 pedagang yang menempati bedak baru. Pedagang itu menempati bedak sisi Selatan pasar sayur. Mereka menempati bedak yang telah disediakan sejak awal tahun 2018.
Ketua Paguyuban Pasar Sayur Agus Yulianto mengatakan rencana pembangunan itu seharusnya sudah mulai bisa berjalan. Kalau memang menunggu sampai tahun depan, ia berharap Pemkot Batu benar-benar memenuhi janjinya.
"Jangan terlalu lama lah, karena kami juga mendata pedagang yang harus menempati bedak ini berapa pedagang," ungkapnya.
Nantinya pembangunan tahap dua itu akan ditambah hanggar agar pedagang tidak kepanasan. Tidak hanya hanggar tetapi juga bakal ada skat untuk pedagang. Sehingga hanggar ini melengkapi skat atau pembatas untuk pedagang berjualan.
Dari total bedak yang dibangun ini masih belum genap bisa menampung pedagang. Karena hanya ada 136 bedak saja, padahal total pedagang sayur ada sekitar 300 pedagang yang terdiri dari pedagang sayur, bawang merah, kentang, dan lainnya.
"Ya biar maksimal lebih baik pembangunan ini diselesaikan. Agar kami berjualan juga tidak setengah-setengah," ungkapnya.
Diketahui pembangunan tahap pertama yang menelan biaya Rp 9 Miliar itu ada 40 unit bedak dengan ukuran 3x5 meter, dan 96 bedak berukuran 3x3 meter.