Nasional

Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka

HOAX - Mereka mengaitkan kematian Dufi dengan liputannya soal mobil Esemka, sesuatu yang tidak dikerjakan Dufi sebagai sales marketing.

Editor: yuli
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - abdullah-fithri-setiawan-alias-dufi-mantan-jurnalis.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - jejak-digital-hoax-salah-satu-akun-facebook.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - sales-marketing-di-muhammadiyah-tv.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - sales-marketing-di-muhammadiyah-tv-dengan-liputan-perihal-mobil-esemka.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - mengaitkan-kematian-abdullah-fithri-setiawan-alias-dufi-mantan-jurnalis.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
Jejak Digital Hoax Perihal Kematian Dufi dan Liputan Mobil Esemka - sales-marketing-di-muhammadiyah-tv-dengan-liputan-perihal-mobil-esemka3.jpg
facebook
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Motif pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi akhirnya terungkap. 

Mantan jurnalis yang kemudian jadi sales marketing di Muhammadiyah TV itu dibunuh M Nurhadi dan istrinya demi merampas mobil Toyota Innova milik korban. 

Mobil itu kemudian dijual ke penadah yang masih buron. 

Rangkaian fakta itu terungkap setelah polisi menyelidiki lokasi kejadian, memeriksa para saksi, mengecek alat komunikasi dan mempelajari modus operandi. 

Tetapi sebelum hal itu terungkap, banyak orang secara gegabah menyodorkan motif pembunuhan. Mereka mengaitkan kematian Dufi dengan liputannya soal mobil Esemka, sesuatu yang tidak dikerjakan Dufi sebagai sales marketing dan materi berita yang tidak pernah diliput Muhammadiyah TV.

Tetapi hoax atau informasi dusta itu telanjur viral, menyebar luas, di berbagai platform media sosial. 

Rangkaian screenshot di atas menunjukkan sebagian jejak digital hoax. 

JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka.
JEJAK DIGITAL HOAX - Salah satu akun Facebook yang mengaitkan kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan jurnalis yang bekerja sebagai sales marketing di Muhammadiyah TV, dengan liputan perihal mobil Esemka. (facebook)

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Dufi telah menjalin interaksi atau komunikasi dengan para tersangka.

Informasi soal ini didapatkan kepolisian setelah memeriksa dan mendapat keterangan dari pelaku yang membunuh Dufi. Awalnya, almarhum Dufi ingin pergi ke rumah kontrakan pelaku.

Kemudian, ia menghubungi pelaku dan membuat kesepakatan. "Kemudian korban sudah kontak dulu sama tersangka (N) mau ke kontrakan. 'Oh ya silakan saja'. Datanglah (korban)," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jalan Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

Saat ditanya lebih jauh soal kepentingan Dufi mendatangi kontrakan pelaku, Dedi menjawab singkat,

"Ya bertandang aja ke rumah, karena sudah menjalin komunikasi," kata dia.

Dedi mengatakan, niat jahat muncul dari pelaku saat melihat barang-barang berharga yang dibawa Dufi.

"Karena korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka Nurhadi, korban adalah orang yang berada karena membawa barang berharga. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam,” ujar Dedi.

Selain M Nurhadi dan istrinya, polisi tengah mengejar dua tersangka lain. Namun, Dedi tidak menyebutkan peran para tersangka dalam kasus ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved