Kabar Jember

Tamasya Bus Kota, Cara Anak-anak Muda Kenalkan Potensi Wisata Jember

Berwisata menikmati Kabupaten Jember dari atas bus kota? Sensasi ini bisa anda temukan dengan Tamasya Bus Kota (TBK).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
sri wahyunik
Pantai Tengah, Jember. 

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Berwisata menikmati Kabupaten Jember dari atas bus kota? Sensasi ini bisa anda temukan dengan Tamasya Bus Kota (TBK).

Wisatawan bisa berkeliling sambil menikmati suasana Jember dari dalam bus kota. Tentunya tidak hanya dari dalam bus kota saja, saat tiba di lokasi tujuan, wisatawan diajak menikmati keindahan alam Jember, juga kuliber, dan kehidupan warganya.

TBK diluncurkan setahun lalu, tepatnya 25 November 2017. Satu tahun berlalu, TBK telah mengantarkan lebih dari 10 ribu wisatawan ke aneka rute TBK.

Rute wisata yang ditawarkan TBK adalah Payangan - Watu Ulo, Puger, Sunset Dinner, durian, Jember Heritage Walking Tour, Jember Islamic Track, juga Petualangan Lin Kuning.

Untuk rute Payangan - Watu Ulo, Sunset Dinner, Puger, dan rute durian, wisatawan akan diangkut memakai bus kota milik Damri dalam kawasan Jember Kota.

Surya mengikuti rute TBK saat melayani rute Jember - Payangan, pada 25 November 2018 lalu. Ketika itu, TBK sekaligus meluncurkan program TBK Ramah Lansia.

Mengikuti rute Jember Kota - Payangan berarti harus siap bangun pagi, karena pukul 06.00 Wib, wisatawan harus sudah siap dan berkumpul di titik pertemuan. Titik pertemuan berdasarkan kesepakatan para wisatawan.

Sekitar pukul 07.00 Wib, bus kota sudah berangkat. Para tour leader TBK siap menemani para wisatawan.

Bus tidak melaju kencang selayaknya bus umum. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dari Jember KOta sampai ke Payangan. Selama di perjalanan, wisatawan dibebaskan untuk saling menghibur diri dengan bernyanyi atau saling bercerita. Sopir BUs Damri yang handal siap sedia mengantarkan wisatawan.

* Payangan

Titik turun wisatawan untuk rute Payangan adalah Payangan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Jember. Wisatawan diajak berwisata ke tempat pengasapan ikan dan pemindangan ikan. Wisatawan bisa melihat langsung proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh ibu-ibu Payangan. Wisatawan juga bisa membeli ikan segar yang masih hangat usai diasapi.

Jika wisatawan dari kalangan usia produktif, maka wisatawan diajak berjalan kaki menuju lokasi pengasapan ikan dan pemindangan. Namun karena berbarengan dengan TBK Ramah Lansia maka wisatawan diberi fasilitas naik kereta kelinci ke lokasi pengasapan ikan dan dilanjutkan dengan ke dermaga Payangan.

"Kita tidak bisa ke pemindangan ikan karena sedang tidak musim ikan. Kalau lagi musim ikan, pasti lengkap diajak ke lokasi pemindangan dan pengasapan ikan," kata Hasti Utami, pendiri TBK.

Salah satu pengasap ikan adalah Ny Manise (50). Perempuan dua anak itu sudah 30an tahun menjadi pengasap ikan. Setiap hari dia mengasapi ikan di rumahnya, dan menjualnya ke pasar desa dan pasar kecamatan.

"Semenjak ada wisatawan, saya mengasapi di pinggir jalan ini supaya wisatawan bisa melihat langsung. Kehadiran wisatawan juga menambah penghasilan saya," kata Manise.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved