Kabar Jember

Kades Pace - Jember: WNA Dan Staf Dinas ESDM Diamankan Warga Karena Tujuan Tidak Jelas

Warga desa menghadang mobil bernomor polisi luar Jember. Ada tiga mobil yang dihentikan. Pengendara mobil menjawab tidak jelas tujuan mereka.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Achmad Amru Muiz
Ist
Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo bersama Kades Pace,M Farohan memberikan pengertian dan penjelasan kepada warga yang mengamankan tamu WNA dan staf dinas ESDM Jatim. 

SURYAMALANG.COM, JEMEBER - Kepala Desa Pace Kecamatan Silo, M Farohan bersyukur polisi bisa datang secara cepat ke desanya.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kalau polisi terlambat satu jam saja. Saya tidak bisa menjamin keamanan WNA itu karena warga saya tadi sudah dalam kondisi panas," kata Farohan kepada Suryamalang.com, Rabu (5/12/2018).

Cerita Farohan terkait penghadangan dan pengamanan pada warga negara asing dan staf Dinas ESDM Provinsi Jatim di Desa Pace Kecamatan Silo.

Sekitar pukul 08.30 Wib, warga desa setempat menghadang mobil bernomor polisi luar Jember. Mereka menanyai pengendaranya. Ada tiga mobil yang dihentikan. Pengendara mobil menjawab tidak jelas tujuan mereka. Ada yang menjawab mereka hendak berinvestasi sengon di Dusun Baban Barat, namun ada yang menjawab mengurusi listrik.

"Jawabannya tidak jelas dan berbelit-belit. Warga pun curiga dan marah," tegas Farohan.

Warga sudah emosi. Bahkan beberapa orang sudah berteriak "bakar-bakar". Beruntung tidak lama kemudian, pasukan Satuan Sabhara Polres Jember dipimpin Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo tiba di lokasi.

Polisi pun mengevakuasi WNA dan staf Dinas ESDM Provinsi Jatim itu ke Mapolres Jember.

"Tolong Pak Gubernur, Pak Menteri ESDM Ignasius Jonan, anulir surat keputusan yang menyebut pemberian izin usaha pertambangan di Blok Silo. Warga kami menolak tambang. Biarkan kami hidup damai, tidak dengan tambang," tutur Farohan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved