Arema Malang
Arema FC Buka Suara Tentang Keterlambatan Bayar Gaji Pemain, Tahun Ini Beda dengan Tahun Lalu
CEO Arema FC, Iwan Budianto atau yang akrab disapa IB, buka suara tentang pembayaran gaji pemain Arema FC yang pernah tersendat alias macet
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - CEO Arema FC, Iwan Budianto atau yang akrab disapa IB, buka suara tentang pembayaran gaji pemain Arema FC yang pernah tersendat alias macet.
Sering terseok-seok dalam melakukan pembayaran gaji pemain, seperti musim lalu contohnya, Iwan Budianto mengatakan bahwa pada musim 2018 ini Singo Edan untuk pertama kalinya tidak pernah mengalami keterlambatan soal hak pemain.
Hal ini pun dianggap Iwan Budianto sebagai catatan sejarah baru dalam tim berjuluk Singo Edan kebanggaan Aremania ini.

• Bursa Transfer Liga 1 2019 - Inilah Daftar Lengkap Status Semua Pemain Arema FC
• Bursa Transfer Liga 1 2019 - Lima Pemain Arema FC yang Belum Tanda Tangan Kontrak
• Libur Kompetisi, Pemain Arema FC Nikmati Oseng Tempe sampai Piknik ke Candi Borobudur
"Alhamdulillah, ini tahun pertama kami bisa berikan hak pemain tanpa telat sehari pun. Ini merupakan sejarah selama saya mulai menangani manajemen tim ini pada 2012 lalu," kata Iwan Budianto, Kamis (13/12/2018).
Lebih lanjut, pria yang juga sebagai pengurus PSSI itu menjelaskan, selama satu musim ini para pemain rutin menerima gaji pada tanggal 25 sampai 30 setiap bulannya, dan tak sekali pun terlambat.
"Dan saya berani sampaikan, pembayarannya tidak pernah telat sehari pun padahal kami harus bayar gaji pemain sekitar Rp 980 juta tiap bulannya," jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan dalam memberikan hak para pemain dengan tepat waktu ini terjadi karena manajemen musim ini dapat mengatur segala macam pengeluaran dan pemasukan secara baik.
Meskipun di tengah perjalanannya banyak batu yang menghadang, salah satunya sanksi larangan menggelar pertandingan tanpa penonton.
"Tidak sedikit musibah yang juga mengganggu perjalanan kami musim ini. Pertama kami sempat harus mengosongkan tribun timur selama dua pertandingan, usai insiden saat menghadapi Persib Bandung lalu.
"Terakhir, kami harus menjalani lima pertandingan tanpa penonton. Hal ini cukup mengganggu aliran kas kami sebetulnya," tutur IB.
"Namun, karena manajemen pandai mengatur pendapatan dan cashflow, gaji pemain bisa lancar," tutupnya.