Kabar Lamongan
Bolos Sekolah, 17 Siswa SMA Diamankan Satpol PP Lamongan Dan Diajak Shalat Berjamaah
Mereka terlihat nongkrong di warung kopi lengkap mengenakan seragam yang berlaku hari ini, putih abu-abu.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Satpol PP Pemkab Lamongan menggelar razia pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) pada jam belajar. Sebanyak 17 pelajar SMA diamankan di sejumlah warung kopi karena membolos pada jam pelajaran, Senin (21/01/2019).
Para pelajar ini diciduk di beberapa tempat sekitar pukul 09.00 WIB saat pelejaran efektif berlangsung. Mereka terlihat nongkrong di warung kopi lengkap mengenakan seragam yang berlaku hari ini, putih abu - abu. Tak ayal, mereka langsung terkena razia Satpol PP.
"Mereka ada juga yang berusaha hendak kabur," kata Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP, H Safari kepada suryamalang.com, Senin (21/01/2019).
Ada saja alasan para pelajar yang bolos saat jam pelajaran. Dari yang tidak suka dengan pelajaran pada jam itu, sampai karena mereka malas masuk sekolah.
Para pelajar yang terjaring razia langsung diangkut ke Kantor Satpol PP jalan Basuki Rahmad. Mereka dimintai keterangan seputar mengapa sampai bolos. Semua siswa yang terjaring diwajibkan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dan ditanda tangani bermeterai Rp 6.000.
"Kita bina agar mereka sadar tidak mengulangi perbuatannya," kata Safari.
Pencerahan panjang lebar pada para siswa intens dilakukan bergantian oleh anggota Satpol PP. Yang menarik dan berbeda dari biasanya, para siswa ini selain dihukum push up juga diajak jamaah shalat dlhuhur di Mushala Kantor Satpol PP.
"Mereka kami ajak shalat dlhuhur berjamaah. Dan usai salat kita berikan siraman rohani," kata Safari.
Untuk kali ini, Satpol PP tidak sampai melibatkan guru atau orang tua murid untuk menjemput mereka.
"Setelah dibina baru kami perbolehkan pulang," ungkap Safari.
Dengan shalat berjamaah diharapkan ada nuansa yang berbeda pada para siswa. Minimal ada kesadaran dan ikhlas tak akan mengulangi lagi.
Jika dikemudian hari sampai terjaring kembali, Satpol PP akan melibatkan guru dan juga orang tua untuk menjemput mereka. "Cara yang dilakukan Satpol PP ini diharapkan membawa dampak positip dan membuat mereka jera," tutur Safari.