Kabar Blitar
Pilihan Baru Bus Trayek Blitar-Pare-Surabaya, PO Bagong Pilih Rute Lewat Jalan Tol, Tarif 40 Ribu
Bus Bagong kini bisa jadi pilihan baru mengingat sebelumnya trayek Surabaya-Pare- Blitar hanya diisi oleh bus Rukun Jaya.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Warga pengguna jasa angkutan bus dengan trayek Surabaya- Pare -Blitar dan sebaliknya kini punya pilihan baru seiring dipoerasikannya perusahaan Otobus (PO) Bagong di trayek ini mulai Sabtu (23/3/2019).
Bus Bagong kini bisa jadi pilihan baru mengingat sebelumnya trayek Surabaya-Pare- Blitar hanya diisi oleh bus Rukun Jaya.
PO Bagong resmi membuka trayek baru rute Blitar-Pare-Surabaya dan sebaliknya lewat jalan tol dengan tarif Rp 40.000.
Dari data yang dihimpun SURYAMALANG.COM, trayek Surabaya-Pare-Blitar bus Bagong akan melalui jalur yang berbeda dari jalur yang selama inji dilalui Rukun Jaya.
• Selain Via Vallen dengan Dangdut Koplonya, ini 5 Artis yang Pernah Sabet Penghargaan Internasional
• Viral di Medsos, Video Turis Asing Memaksa Masuk Gunung Bromo Hingga Banting Seorang Petugas
• Eks Arema Fabiano Beltrame Resmi ke Persib Bandung Sebagai Pemain Lokal, Apa Kabar Naturalisasinya?
• Hubungan Ayu Ting Ting & Nagita Slavina Terbaru Beda dari Dugaan Banyak Orang, Ini Kata Raffi Ahmad
Bus Bagong nantinya akan menempuh jalur jalan tol mulai dari Kertosono hingga Surabaya (Waru) demikian sebaliknya.
Di luar jalur jalan tol ini, rute bus Bagong dari Blitar ke Pare dan sebaliknya akan melalui jalur 'bawah'.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi meresmikan bus dengan tarif non-ekonomi itu di Terminal Patria, Kota Blitar, Sabtu (23/3/2019).
Untuk sementara, pengelola menyiapkan armada sebanyak 17 unit bus untuk rute Blitar-Pare-Surabaya.
Tarif bus Bagong non-ekonomi rute Blitar-Pare-Surabaya lewat jalan tol dipatok Rp 40.000.
Budi Setiyadi menilai trayek baru bus lewat jalan tol ini sejalan dengan program Kemenhub.
Budi berpesan agar pengelola PO Bagong memperhatikan keselamatan penumpang di trayek baru ini.
Pengelola harus merekrut awak bus yang benar-benar berkompeten.
Sopir bus harus muda, dan minimal lulusan SMA.
“Cari sopir yang muda. Jangan cari sopir yang tua dan gampang ngantuk.”
“Bila setahun tidak ada peristiwa srempetan pada bus Bagong di trayek baru ini, saya yakin kepercayaan masyarakat akan meningkat,” katanya.