Nasional

Kisah Dokter Sundari Hidup Bersama Suku Asmat di Pedalaman Papua

Mantan Direktur Utama RS Onkologi Surabaya, dr Siti Sundari Manopo (64) mencoba bermain-main ke pedalaman Papua.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Zainuddin
istimewa
Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Onkologi Surabaya, dr Siti Sundari Manopo bersama anak-anak Suku Asmat, Papua. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Onkologi Surabaya, dr Siti Sundari Manopo (64) mencoba bermain-main ke pedalaman Papua.

Siti Sundari punya misi tersendiri untuk melakukan perjalanan jauh, yaitu untuk melunasi keinginan hatinya.

Dokter Sundari berangkat sendiri dari Surabaya untuk bersentuhan dengan kehidupan Suku Asmat.

Perempuan kelahiran 30 Agustus 1952 itu membawa delapan bungkus kardus besar berisi keperluan hidup, serta barang untuk edukasi masyarakat di Papua.

“Bagasi pesawat overload sampai kena Rp 2 juta. Tapi tidak apa-apa. Namanya juga sudah niat ke sana.”

“Saya bawa bahan sosialiasi bahaya HIV/Aids, buku tulis, dan keperluan anak-anak,” kata dokter Sundari kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (10/4/2019).

Selama di Papua, dokter Sundari tinggal di gereja, Keuskupan Agata di pedalaman Papua.

Kebetulan gereja tersebut butuh dokter yang bersedia jadi relawan untuk masyarakat sekitar.

Beda Wajah Asli Mulan Jameela dan Maia Estianty Bila Polos Tak Ber-Makeup, Bandingkan 2 Potret Ini

Pesona Jihan Fahira Selfie Bareng Risty Tagor Tersorot, Ini Penampilan Barunya Usai Lama Tak Muncul

BREAKING NEWS: Kick Off Final Leg 2 Piala Presiden 2019 Arema FC Vs Persebaya Surabaya Mundur

Video Porno Kepala Dinas di Bojonegoro Selingkuh dengan Kepala Dinas Kota Pasuruan Dibongkar Istri

“Kesibukan saya sehari-hari adalah datang ke klinik, menata obat sambil memberi pelayanan kesehatan.”

“Karena di sana cukup panas, saya kembali ke rumah pukul 12.00, lalu saya istirahat cukup, dan Asar baru kegiatan lagi.”

“Mengajar anak-anak baca dan tulis, dan juga lakukan layanan home care,” cerita dokter Sundari.

Ibu empat anak mengaku sudah biasa melihat anak-anak tanpa baju, karena matahari di sana cukup terik dan mereka biasa menceburkan diri ke sungai begitu saja.

“Jadi banyak yang tidak pakai baju,” kata dokter Sundari.

Dokter Sundari mendapat sambutan hangat saat datang ke pedalaman Suku Asmat.

Ini di luar perkiraannya. Sebelumya, dokter Sundari merasa takut adanya penolakan.

7 Fakta Meninggalnya Mus Mulyadi, Musisi Surabaya Pelantun Lagu Rek Ayo Rek, Sempat Alami Kebutaan

Hotman Paris Siap Sumbang Gajinya Untuk Audrey: Semua Akan Saya Sumbangkan Untuk Perlawanan Hukum

Arti Kata Perundungan yang Presiden Joko Widodo Ucapkan saat Komentari Kasus Audrey Pontianak

Kabar Baru Pengeroyokan Audrey Pontianak, Daftar Pelaku, Hukuman 3 Tahun & Rusak Alat Kelamin Korban

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved