Arema Malang
Selain Teror Petasan Inilah 'Dosa' Arema kepada Persib, Panpel Minta Maaf & Tim Tamu Akan Lapor PSSI
Selain Teror Petasan Inilah 'Dosa' Arema kepada Persib, Panpel Minta Maaf & Tim Tamu Akan Lapor PSSI
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Panpel Arema FC akhirnya buka suara soal teror yang dialami Persib Bandung selama berada di Malang.
Dari serangkaian teror yang diungkapkan Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, setidaknya ada tiga kali teror yang dialami Pasukan Maung Bandung.
Teror pertama diberikan sekelompok suporter yang melempar petasan ke bus Persib, saat tim akan menggelar uji coba lapangan H-1 pertandingan.
Teror kedua saat sekelompok suporter menyalakan petasan dan kembang api di depan Hotel Savana, tempat rombongan Persib menginap.
Teror ketiga ialah tertundanya jadwal keberangkatan tim ke Stadion Kanjuruhan, yang menyebabkan keterlambatan keberangkatan, padahal tim sudah siap sejak awal.
• Fakta Penting Arema FC Vs Persib, Mulai Hampir Batalnya Pertandingan Hingga Dampak Teror Petasan
• Aremania Menyulut Petasan di Sekitaran Hotel dan Bus Pemain Persib, Ini Komentar Robert Rene Alberts
Tak hanya itu, sebelum datang ke Malang, Persib telah mendapat insiden apes saat melintas di tol Surabaya-Malang.
Bus yang disediakan panpel untuk mereka tumpangi dari Bandara Juanda ke Malang, mengalami mogok. Hal itu tentu sudah membuat Persib geram.

Terkait serangkaian teror ini, Panpel Arema FC melalui Ketua Panpel Abdul Haris mengaku minta maaf atas segala 'dosa' yang terjadi selama Persib berada di Malang.
Haris menegaskan jika hal tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan kondisi di luar dugaan.
"Saya pribadi dan panpel Arema memohon maaf pada Persib atas pelayanan kami selama di sini. Jujur kami katakan itu tidak ada unsur kesengajaan, tidak ada unsur ingin memberi pelayanan buruk kepada tim tamu.
"Ini semua kejadian di luar dugaan kami. Setiap tim lawan yang ke sini kami ingin memberi pelayanan terbaik," kata Abdul Haris saat ditemui, Rabu (31/7/2019).

Khusus soal insiden mundurnya jam keberangkatan ke stadion, Haris menjelaskan jika ketika hendak berangkat ke Stadion Kanjuruhan untuk berlaga, ada miss komunikasi yang terjadi antara petugas di lapangan dan panpel, sehingga diakuinya sempat membuat waktu keberangkatan molor.
"Kami tegaskan itu bukan unsur kesengajaan. Memang ada miss komunikasi antara petugas di lapangan dan petugas kami. Kendaraan taktis yang seharusnya disiapkan lebih awal mengalami keterlambatan. Sehingga membuat jadwal keberangkatan menjadi sedikit molor," jelasnya.
Sementara itu pihak panpel menyesalkan terjadinya insiden teror petasan yang dilakukan oknum suporter di depan hotel tempat menginap Persib dan saat Persib hendak latihan. Menurutnya hal itu juga di luar dugaan panpel Arema FC.
"Kami tahu jika Robert merupakan mantan Pelatih Arema dan memiliki keakraban dengan Aremania, kami awalnya menganggap itu bentuk persaudaraan Aremania dan Robert.