Terduga Teroris Lamongan Ditangkap
Tak Ingin Keponakan Sengsara, Adik Toni Putuskan Lanjutkan Usaha Kakaknya
Niat Amin menggantikan Toni untuk malanjutkan jual ayam, semata tidak ingin melihat enam keponakannya dan kakanya hidup sengsara.
SURYA Malang, LAMONGAN - Jualan daging ayam yang biasa dilakoni Toni Saronggalo, terduga teroris asal Lamongan tidak akan terhenti. Adalah Anam (22), adik Ny Musmaini yang akan melanjutkan usaha yang sudah empat tahun dijalani Toni.
Toni tidak bsia melanjutkan berjualan daging ayam keliling, lantaran dia ditangkap Densus 88, Minggu (21/12/2014) laalu.
Anam akan meeruskan usaha sang kakak, setelah memutuskan keluar dari pekerjaannya di salah satu supermarket di Surabaya.
Pertimbangan melanjutkan usaha Toni, karena Amin ingin kehidupan keluarga Ny Musmaini tidak terganggu. Kemudian, pelanggan daging ayam yang biasa dilanyani Tony tetap bisa disuplai.
"Rencananya Amin, adik Musmaini yang akan melanjutkan jualan daging ayam," kata Ari Kasmari kepada Surya, Selasa (23/12/2014).
Pelanggan Toni cukup banyak dan dikhawatirkan akan kecewa jika tidak lagi ada yang memasok.
Yang paling utama adalah dengan tetap memupuk pelanggan, pemasukan uang dari pembeli sangat diharapkan untuk kebutuhan belanja dan melanjutkan kehidupan keluarga, termasuk ke enam anaknya, satu diantaranya masih dalam kandungan.
Niat Amin menggantikan Toni untuk malanjutkan jual ayam, semata tidak ingin melihat enam keponakannya dan kakanya tidak bisa menjalani secara normal.
Harapannya, dengan melanjutkan usaha Toni keponakannya akan tetap bisa melanjutkan sekolah dan tetap hidup ideal seperti hari - hari biasanya ketika ada Toni Saronggalo.
Keluarga yang sudah mendengar informasi kalau barang bukti sepeda motor Yamaha Jupiter berikut keranjangnya ada di Mapolres Lamongan berupaya agar bisa dipakai Amin untuk berjualan.
Amin menyatakan, keputusan nekad keluar dari pekerjaannya untuk melanjutkan usaha kakanya, lantaran ia tidak tega melihat keponakannya yang butuh biaya untuk hidup dan juga kelanjutan sekolahnya.
"Nggak papa keluar kerja di Surabaya, yang penting keponakan saya bisa hidup layak dan terpenuhi kebutuhan sekolahnya,"kata Amin.
(Hanif Manshuri)